Berita
Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Korban Gempa Myanmar
2025-04-02

Indonesia menunjukkan solidaritas internasional dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada korban gempa di Myanmar. Melalui Palang Merah Indonesia (PMI), negara ini memberikan kontribusi seberat 7 ton barang serta dana senilai USD100.000. Bantuan ini mencakup berbagai kebutuhan mendesak seperti sarung, selimut, terpal, dan alat sanitasi. Pengiriman dilakukan melalui pesawat kargo dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Nya Pyi Taw, Myanmar, pada Kamis, 3 April 2025. PMI juga mempertimbangkan pengiriman tenaga ahli sesuai kebutuhan di lapangan.

Pada awal April 2025, gempa bumi menerjang wilayah Myanmar, menyebabkan kerugian besar bagi penduduk setempat. Menghadapi situasi darurat ini, Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan dukungan langsung kepada mereka yang membutuhkan. Barang-barang bantuan disiapkan di Gudang Regional PMI di Banten, termasuk seribu unit sarung, ratusan selimut, kantong jenazah, dan peralatan higienis lainnya. Selain itu, dana tunai juga dialokasikan untuk membantu pemulihan jangka panjang.

Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, menegaskan bahwa upaya ini bertujuan untuk mengatasi dampak bencana tanpa memandang batas geografis. Ia menjelaskan bahwa komitmen PMI tidak hanya terbatas pada bantuan fisik tetapi juga melibatkan pengiriman personel profesional, seperti tim air dan sanitasi (Watsan). Koordinasi ketat telah dilakukan antara PMI, Federasi Internasional Palang Merah, dan Palang Merah Myanmar untuk memastikan distribusi efektif.

Masyarakat Indonesia juga diberi kesempatan untuk turut berkontribusi melalui donasi ke beberapa rekening bank resmi milik PMI. Langkah ini mencerminkan semangat gotong royong lintas negara dalam menghadapi bencana global.

Dengan pengiriman ini, Indonesia menunjukkan komitmennya sebagai anggota aktif komunitas internasional dalam mengurangi penderitaan akibat bencana alam. Solidaritas ini tidak hanya berupa barang dan uang, tetapi juga melalui partisipasi langsung tenaga ahli yang siap membantu proses pemulihan di Myanmar. Harapannya, dukungan ini dapat meringankan beban para korban dan mempercepat normalisasi kehidupan di daerah terdampak.

More Stories
see more