Sebuah tuduhan mengejutkan muncul dari mantan pejabat senior CIA, Ralph Goff, yang mengungkap bahwa Amerika Serikat dengan sengaja membatasi pengiriman bantuan militer kepada Ukraina. Tindakan ini dilakukan untuk menjaga agar konflik tetap berlangsung, bukan untuk membantu kemenangan Kiev melawan pasukan Rusia. Menurut Goff, kebijakan tersebut diambil oleh pemerintahan Presiden Joe Biden karena ketakutan akan reaksi Rusia terkait senjata nuklir. Akibatnya, perang yang awalnya bisa berakhir lebih cepat menjadi konflik berkepanjangan dan merusak.

Dalam wawancaranya dengan The Times, Goff menjelaskan bahwa meskipun Washington menyediakan beberapa persenjataan, mereka tidak memberikan cukup alat militer modern yang dibutuhkan Ukraina untuk mencapai kemenangan total. Sebaliknya, dukungan yang diberikan hanya cukup untuk mempertahankan pertempuran tanpa solusi akhir yang jelas. Pendekatan ini dinilai sebagai strategi yang memperpanjang penderitaan Ukraina.

Goff juga menyoroti bagaimana keputusan ini memengaruhi medan perang saat ini. Dia merujuk pada peringatan seorang pejabat Ukraina yang memprediksi kondisi garis depan akan semakin mematikan jika tidak ada gencatan senjata. Pada akhir musim panas, daerah pertempuran kemungkinan besar akan berubah menjadi zona bahaya ekstrem seluas 20 hingga 50 kilometer, di mana teknologi canggih seperti drone dan robot militer akan mendominasi medan perang.

Berkaca pada pengalamannya sebagai kepala operasi CIA di Eropa dan Eurasia, Goff menyesalkan sikap Barat yang dianggap terlalu gentar terhadap ancaman nuklir Rusia. Menurutnya, pendekatan ini membuat Ukraina berada dalam situasi sulit, di mana mereka hanya diberikan alat untuk bertahan hidup, bukan untuk memenangkan perang.

Ketegangan antara kedua negara terus meningkat seiring berjalannya waktu. Perdebatan mengenai apakah tindakan AS benar-benar strategis atau malah merugikan Ukraina masih menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan analis internasional. Hal ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika geopolitik di wilayah tersebut serta dampak signifikan yang ditimbulkan oleh setiap keputusan strategis yang diambil oleh pemain utama dunia.