Seorang tokoh legendaris, Pak Tarno, belakangan ini menjadi sorotan publik setelah dituduh mengemis di kawasan wisata Kota Tua Jakarta. Namun, pria yang akrab dengan dunia sulap ini membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan bahwa ia hanya menikmati waktu santai bersama keluarga. Selain itu, uang yang diklaim berasal dari para pengunjung sebenarnya adalah bentuk apresiasi dari para penggemar setianya.
Pak Tarno, seorang seniman berusia 74 tahun, menegaskan bahwa kehadirannya di Kota Tua tidak terkait dengan aktivitas meminta-minta seperti yang dituduhkan oleh beberapa orang. Ia menyatakan bahwa kunjungan tersebut hanyalah bagian dari rencana piknik keluarga untuk bersantai di tempat sejarah tersebut.
Tuduhan tersebut muncul setelah beberapa pengunjung melihatnya menerima uang dari orang-orang di sekitar lokasi. Namun, Pak Tarno menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena para penggemar ingin berinteraksi dengannya. Mereka meminta foto bersama sebagai kenang-kenangan, dan secara sukarela memberikan uang sebagai ungkapan rasa hormat mereka. Baginya, ini bukanlah tindakan meminta-minta, melainkan momen interaksi yang hangat antara dirinya dan para pengagumnya.
Selain membantah tuduhan ngemis, Pak Tarno juga menjelaskan bahwa uang yang diberikan oleh para penggemar digunakan untuk membantu biaya pengobatan. Sebagai seseorang yang pernah mengalami stroke dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan medisnya cukup tinggi. Oleh karena itu, ia merasa bersyukur atas pemberian yang datang tanpa diminta tersebut.
Dalam kesempatan wawancara dengan media, Pak Tarno menekankan bahwa tidak ada satu pun dari dirinya yang bertindak meminta-minta kepada siapa pun. Uang yang diterima merupakan hasil spontanitas dari para penggemar yang merasa gembira bisa bertemu langsung dengan sosok inspiratif ini. Baginya, hal tersebut adalah bentuk berkah yang tak terduga. "Saya sangat berterima kasih kepada mereka yang telah membantu saya," ucapnya. Dengan demikian, ia berharap agar masyarakat dapat memahami situasi ini lebih baik dan tidak serta-merta percaya pada tuduhan tanpa bukti kuat.