Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nabire, Musa Mallisa dari Partai Perindo, menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan segera merespons insiden kebakaran. Meskipun tengah sibuk mengikuti rapat pelantikan pimpinan DPRK, Musa tetap sigap berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Tidak hanya memastikan pemadam kebakaran tiba di lokasi, ia juga langsung mendatangi tempat kejadian setelah acara usai. Dalam kunjungannya, Musa membawa berbagai bantuan logistik dan perlengkapan darurat bagi para korban.
Pada pagi hari yang cerah di Papua Tengah, tepatnya pukul 11.00 WIT, kabar buruk datang dari Kelurahan Kalibobo, Nabire. Rumah milik Yeheskiel Mirip, Ketua RT 21, dilalap api. Saat itu, Musa Mallisa sedang hadir dalam rapat paripurna pelantikan ketua definitif DPRK Nabire. Namun, begitu menerima telepon darurat dari Ketua RT, ia tidak ragu untuk bertindak cepat. Tanpa banyak basa-basi, Musa langsung menghubungi BPBD Nabire untuk memastikan empat mobil pemadam siap meluncur ke lokasi kebakaran.
Begitu acara resmi selesai pada pukul 13.00 WIT, Musa langsung menuju lokasi bersama jas lengkap yang belum sempat dilepasnya. Baginya, aksi tersebut adalah bentuk solidaritas dan tanggung jawab moral sebagai wakil rakyat. Mengingat konstituen yang menjadi sumber suara utamanya berasal dari RT tersebut, ia merasa terpanggil untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka.
Tidak hanya datang dengan niat baik, Musa juga membawa bantuan material berupa tenda darurat, persediaan makanan seperti beras, mi instan, minyak goreng, telur, air mineral, serta pakaian layak pakai. Ia juga mengajak pengurus DPD Partai Perindo untuk turut serta memberikan dukungan atas nama partainya. Sebagai satu-satunya perwakilan Partai Perindo di DPRK Nabire, Musa ingin menunjukkan bahwa solidaritas antara legislatif dan masyarakat dapat menciptakan sinergi yang kuat.
Dari perspektif seorang jurnalis, kisah ini memberikan inspirasi tentang pentingnya sikap peduli dan tanggap terhadap kondisi darurat di tengah masyarakat. Musa Mallisa telah menunjukkan bahwa menjadi seorang wakil rakyat bukan hanya soal menjalankan fungsi legislasi, tetapi juga bagaimana individu tersebut bisa hadir sebagai solusi konkret di tengah-tengah kebutuhan komunitasnya. Ini adalah pelajaran berharga tentang kepemimpinan yang sejati, di mana tindakan nyata lebih berarti daripada kata-kata belaka.