Berita
Antrean Panjang di Pelabuhan Gilimanuk Selama Mudik Lebaran 2025
2025-03-26

Pada hari Rabu (26/3/2025), arus mudik Lebaran dari Pulau Bali menuju Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk mulai mengalami kemacetan signifikan. Para pemudik harus menunggu lebih dari sepuluh jam untuk masuk ke pelabuhan, dengan kendaraan pribadi dan truk terjebak dalam antrean panjang. Situasi ini memicu langkah cepat dari petugas kepolisian setempat untuk mengatur aliran lalu lintas.

Kemacetan Meningkat di Pelabuhan Gilimanuk

Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana menjadi saksi penting dari perayaan Lebaran tahun ini. Dalam suasana musim transisi yang masih menyimpan semangat perjalanan para pemudik, daerah tersebut mulai dipenuhi oleh kendaraan yang bermaksud menyeberangi laut menuju Pulau Jawa. Kepadatan ini tidak hanya mencakup kendaraan penumpang tetapi juga truk-truk besar yang membawa barang dagangan.

Untuk mengatasi situasi ini, Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto menjelaskan bahwa pengalihan jalur dilakukan guna mempercepat proses masuk ke pelabuhan. Buffer zone Terminal Kargo Gilimanuk dimanfaatkan sebagai area tunggu sementara sebelum kendaraan diperbolehkan melaju menuju dermaga utama. Waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh pemudik untuk dapat mencapai pelabuhan mencapai lebih dari sepuluh jam.

Berdasarkan data harian dari ASDP cabang Ketapang, selama periode 24 jam antara Selasa hingga Rabu, jumlah penumpang mencapai lebih dari 68 ribu orang, termasuk pejalan kaki dan penumpang kendaraan. Kendaraan roda dua mencapai hampir 14 ribu unit, sementara mobil sedan dan bus mendekati angka enam ribu.

Dari perspektif seorang jurnalis, fenomena ini menunjukkan betapa kompleksnya sistem transportasi nasional saat menghadapi momen spesifik seperti Lebaran. Meskipun ada tantangan besar, upaya koordinasi antarinstansi tampaknya cukup efektif dalam mengurangi potensi kekacauan lebih lanjut. Ini memberikan pelajaran berharga bagi masa depan, di mana perencanaan lebih matang sangat diperlukan untuk memastikan lancarnya mobilitas masyarakat tanpa mengorbankan keselamatan dan kenyamanan.

more stories
See more