Pelabuhan Bakauheni, yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan, mengalami banjir setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada Minggu pagi. Air mencapai ketinggian sebetis orang dewasa dan membanjiri area pelabuhan secara menyeluruh. Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Bakauheni telah membenarkan insiden ini, dengan laporan bahwa air mulai surut beberapa jam kemudian.

Kejadian Banjir di Pelabuhan Bakauheni

Pada pagi hari di Kabupaten Lampung Selatan, sebuah kejadian alam tak terduga melanda salah satu pelabuhan utama di wilayah tersebut. Dalam suasana musim penghujan yang semakin intens, curah hujan deras menerjang daerah Pelabuhan Bakauheni pada hari Minggu (4/5/2025). Akibatnya, genangan air dengan kedalaman signifikan langsung menenggelamkan seluruh area pelabuhan, termasuk loket tiket hingga dermaga reguler dan eksekutif.

Dari rekaman video yang beredar, tampak jelas bagaimana air menggenangi area publik dengan luas. Seorang warga bahkan mengungkapkan kekhawatirannya kepada Wakil Gubernur Lampung, Mbak Jihan, tentang kondisi darurat yang terjadi. Menanggapi situasi tersebut, AKP Firman Widyaputra Lukman Sumaatmadja dari KSKP Bakauheni menjelaskan bahwa hujan subuh menjadi penyebab utama bencana ini. Meskipun demikian, ia memberikan kabar baik bahwa air sudah mulai surut sekitar dua jam setelah peristiwa tersebut.

Sebagai salah satu titik penting transportasi antarpulau, banjir ini tentu saja menimbulkan dampak besar bagi kelancaran aktivitas logistik dan mobilitas masyarakat.

Pandangan dari Perspektif Jurnalis

Kondisi seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem. Pelabuhan Bakauheni, sebagai salah satu pintu gerbang utama Pulau Sumatera, harus memiliki sistem pengelolaan air yang lebih efektif untuk mencegah kerusakan serupa di masa mendatang. Kejadian ini juga menggarisbawahi perlunya antisipasi dini dalam menghadapi perubahan iklim, terutama di wilayah-wilayah rawan banjir.