Pasar
BPJS Ketenagakerjaan Melihat Peluang Investasi di Tengah Guncangan Pasar Global
2025-04-08

Di tengah ketidakpastian pasar akibat kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, BPJS Ketenagakerjaan memandang situasi ini sebagai kesempatan emas untuk mengembangkan portofolio investasi sahamnya. Meskipun kebijakan tersebut telah menimbulkan tekanan pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia, lembaga pengelola dana publik ini yakin bahwa koreksi yang terjadi bersifat sementara dan memberikan peluang bagi investasi jangka panjang. Dengan fundamental ekonomi nasional yang kuat, BPJS Ketenagakerjaan berencana meningkatkan alokasi dana ke instrumen saham.

Pada tahun 2025, kebijakan tarif impor yang dicanangkan oleh Presiden AS Donald Trump mulai berdampak luas pada pasar global. Kebijakan ini tidak hanya mempengaruhi negara-negara besar seperti Tiongkok dan Uni Eropa tetapi juga Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Barang-barang impor dari Indonesia akan dikenakan beban pajak sebesar 32%, sehingga memicu kekhawatiran terhadap stabilitas pasar modal domestik. Namun, dalam kondisi yang tampak menantang ini, BPJS Ketenagakerjaan justru melihat celah baru untuk memperluas strategi investasinya.

Menurut Direktur Pengembangan Investasi BPJS TK, Edwin Ridwan, koreksi yang dialami pasar saham Indonesia bukanlah hal yang perlu ditakuti. Ia menjelaskan bahwa sentimen global yang kurang kondusif serta dampak libur panjang Lebaran mungkin menjadi pemicu penurunan IHSG. Akan tetapi, dengan dasar fundamental ekonomi dan performa perusahaan publik yang solid, koreksi ini cenderung bersifat sementara.

Sejarah telah menunjukkan bahwa momen-momen penurunan tajam pasar sering kali menjadi kesempatan terbaik untuk pembelian saham. Sebagai contoh, krisis finansial Asia tahun 1998, runtuhnya pasar hipotek subprime pada 2008, atau bahkan pandemi covid-19 pada 2020, semuanya menciptakan peluang bagi investor yang cerdas. Saat ini, guncangan akibat kebijakan tarif Trump diprediksi membuka jalan bagi investor untuk mendapatkan saham berkualitas dengan harga lebih murah.

Bergerak menuju masa depan, BPJS Ketenagakerjaan telah menyatakan niat untuk meningkatkan proporsi investasi sahamnya. Hingga Februari 2025, total dana kelolaan institusi ini mencapai Rp 790,8 triliun, dengan hanya 6,41% yang dialokasikan ke saham. Angka ini masih jauh di bawah ambang batas maksimum 50% sesuai regulasi. Hal ini menunjukkan ruang besar bagi BPJS TK untuk memperluas eksposurnya di pasar saham, terutama pada aset yang memiliki valuasi menarik dan potensi pertumbuhan signifikan.

Di tengah tantangan pasar global, langkah BPJS Ketenagakerjaan untuk mempertebal portofolio sahamnya adalah indikasi kepercayaan terhadap prospek ekonomi Indonesia jangka panjang. Dengan mayoritas peserta programnya merupakan pekerja muda, lembaga ini optimistis bahwa strategi investasi mereka dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan. Mereka percaya bahwa meskipun ada gejolak pasar, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan siap menghadapi setiap tantangan dengan langkah-langkah strategis yang tepat.

more stories
See more