Dalam upaya mendorong perkembangan digital nasional, sebuah perusahaan telekomunikasi bernama Centratama memperluas jaringan infrastrukturnya. Perusahaan ini kini telah memiliki lebih dari 11.000 lokasi infrastruktur serta jaringan serat optik yang mencakup hampir 5.000 kilometer di seluruh wilayah Indonesia. CEO Centratama Group, Raymond Yan, menyatakan bahwa dalam empat tahun terakhir, portofolio perusahaan telah meningkat tiga kali lipat. Selain itu, perusahaan juga menargetkan transisi menuju teknologi 5G untuk memastikan Indonesia siap menghadapi tantangan dan peluang masa depan.
Di tengah gempuran transformasi digital yang pesat, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, anak perusahaan dari EdgePoint Infrastructure, bergerak cepat dengan memperluas cakupan infrastrukturnya. Saat ini, Centratama telah berhasil mendistribusikan ribuan titik infrastruktur di berbagai daerah, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang baru dibangun dan beberapa wilayah terpencil seperti Sulawesi. Menurut data terbaru yang diperoleh pada Senin, 24 Maret 2025, jumlah lokasi infrastruktur mereka telah mencapai angka 11.000 titik, dengan jaringan serat optik yang meliputi total sekitar 5.000 kilometer di seluruh penjuru Nusantara.
CEO Centratama Group, Raymond Yan, menjelaskan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata dari komitmen perusahaan untuk memajukan konektivitas di Indonesia. Dalam enam bulan terakhir, jaringan serat optik perusahaan berhasil bertambah dua kali lipat, naik dari 2.500 km menjadi 5.000 km. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan akses internet yang cepat dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Selain fokus pada pengembangan teknologi 4G, Centratama juga sedang mempersiapkan diri untuk era 5G. Dengan tujuan memastikan Indonesia tidak hanya siap mengadopsi teknologi baru, tetapi juga dapat memaksimalkan potensinya untuk menciptakan masa depan yang lebih inovatif dan terkoneksi. Raymond menegaskan bahwa sebagai perusahaan menara independen, Centratama akan terus memberikan kontribusi besar dalam proses konsolidasi industri telekomunikasi nasional.
Kehadiran pemain kuat di bidang telekomunikasi diyakini akan memperkuat ekosistem digital Indonesia. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih kompetitif dan memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati layanan telekomunikasi yang andal dan berkualitas tinggi.
Dari perspektif jurnalis, langkah Centratama menunjukkan betapa pentingnya investasi dalam infrastruktur digital untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial di Indonesia. Dengan adanya dukungan teknologi yang semakin luas dan terjangkau, harapan besar dapat diwujudkan untuk mengurangi kesenjangan digital antar wilayah. Ini juga menjadi pelajaran penting bagi perusahaan lain agar terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman tanpa mengabaikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat.