Hubungan Meghan Markle dan Pangeran Harry kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataan kontroversial muncul dari seorang pengamat kerajaan Inggris. Amanda Platell, melalui tulisan terbarunya di Daily Mail, menyoroti dinamika hubungan pasangan tersebut dengan fokus pada pandangan Meghan tentang peran suaminya dalam karier dan masa depannya. Dalam artikel ini, diperdebatkan apakah Harry masih dianggap sebagai aset bagi Meghan di tengah penurunan popularitas mereka di Amerika Serikat.
Dalam perspektif Amanda Platell, pasangan Sussex menghadapi tantangan besar akibat kegagalan proyek televisi mereka. Program masakannya yang sempat populer hanya bertahan sebentar di daftar top Netflix. Hal ini memicu spekulasi bahwa Meghan mungkin mulai merasa Harry lebih sebagai beban daripada mitra yang mendukung aspirasinya. Platell menyebut bahwa kesepakatan bernilai ratusan juta dolar dengan Netflix akan berakhir tahun ini, memberikan tekanan tambahan bagi pasangan tersebut untuk membuktikan relevansi mereka di dunia hiburan.
Banyak kritikus juga menyoroti "kekurangan" Meghan dalam menjaga citra publiknya. Mereka menilai bahwa eks-posisi kerajaan itu kurang efektif dalam memanfaatkan potensi Harry secara maksimal. Pertanyaan besar pun muncul: Apakah Meghan benar-benar memandang suaminya sebagai beban? Platell bahkan memperkirakan bahwa Meghan mungkin lebih memilih untuk menjauhkan Harry dari proyek-proyek penting agar reputasinya tidak tercoreng.
Situasi ini semakin rumit dengan pendapat mantan kepala pelayan kerajaan, Paul Burrell. Menurutnya, meskipun ada ketegangan internal, Pangeran Harry sangat tidak mungkin menceraikan Meghan karena konsekuensinya yang signifikan. Kehilangan status sebagai anggota kerajaan bisa berdampak serius pada hidupnya, baik secara finansial maupun sosial.
Meskipun masa depan mereka dipenuhi tantangan, satu hal yang pasti adalah bahwa dunia tetap memantau langkah-langkah selanjutnya dari pasangan ini. Setelah sukses spaghetti tomat satu panci, Meghan tampaknya enggan melangkah lebih jauh ke ranah kuliner dengan resep baru seperti fettuccine jamur. Namun, bagaimana mereka akan menjawab kritik dan mempertahankan posisi di industri hiburan tetap menjadi pertanyaan besar.
Perspektif Amanda Platell dan analisis lainnya menunjukkan bahwa dinamika antara Meghan dan Harry bukan hanya soal cinta dan pernikahan, tetapi juga strategi bisnis dan manajemen reputasi. Dengan tekanan dari dunia hiburan dan harapan publik, pasangan ini harus menemukan cara untuk membangun kembali citra mereka tanpa mengorbankan hubungan pribadi mereka. Tantangan ini membutuhkan keseimbangan yang sulit dicapai, namun jika berhasil, dapat membawa mereka menuju babak baru dalam karier dan kehidupan bersama.