Seorang tokoh militer dari Kodam Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, tengah menghadapi situasi yang cukup menegangkan akibat serangan psikologis melalui aplikasi komunikasi. Teror berupa spam chat yang dilaporkan muncul secara terus-menerus ini diyakini berasal dari pihak tidak dikenal yang merasa tidak puas dengan pernyataannya tentang kasus penembakan anggota kepolisian beberapa waktu lalu. Kasus tersebut berkaitan dengan adanya dugaan aliran uang ilegal dari praktik judi sabung ayam yang memicu insiden fatal di Way Kanan, Lampung. Dalam konteks ini, Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, telah menegaskan perlunya pembuktian faktual untuk menjaga integritas proses hukum dan menghindari fitnah.
Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, sebagai kepala penerangan Kodam II/Sriwijaya, baru-baru ini menjadi sorotan setelah memberikan pernyataan kepada media tentang potensi keterlibatan jaringan judi dalam kematian tiga polisi di Lampung. Pernyataan ini didasarkan pada informasi yang diperoleh dari para tersangka yang ditahan oleh Denpom. Namun, respons ini ternyata membawa konsekuensi negatif bagi dirinya sendiri, berupa ancaman digital yang diduga disebabkan oleh rasa frustrasi dari oknum tertentu yang merasa dirugikan.
Riwayat karier Eko Syah Putra Siregar mencerminkan seorang profesional yang memiliki pengalaman luas dalam bidang militer. Ia adalah lulusan Akademi Militer tahun 2001 dan sempat menempati posisi penting seperti Dandim Jakarta Barat dan Depok. Selain itu, ia juga memiliki latar belakang di staf intelijen Markas Besar Angkatan Darat serta bertugas di Batalyon 328 Cilodong selama enam tahun. Inspirasi untuk bergabung dalam dunia militer berasal dari kakak-kelasnya yang berhasil menjadi perwira TNI, meskipun keluarganya tidak memiliki latar belakang militer sama sekali.
Pada situasi saat ini, Eko harus tetap fokus dalam menjalankan tugasnya sebagai pejabat militer sambil menghadapi tekanan mental akibat gangguan digital yang dialaminya. Meski demikian, dukungan dari pimpinan seperti Kapolda Lampung tetap menjadi pijakan penting untuk memastikan bahwa segala tuduhan atau informasi yang diajukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mencerminkan kompleksitas dinamika sosial dan politik di wilayah Lampung. Keberanian untuk menyuarakan kebenaran dalam situasi yang sensitif tentu saja membutuhkan keteguhan hati serta pemahaman mendalam akan risiko yang mungkin timbul. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif demi melindungi dirinya dari ancaman lebih lanjut sangatlah penting agar ia dapat melanjutkan tugas-tugasnya dengan efektif.