Gempa bumi berkekuatan besar mengguncang wilayah Asia Tenggara, menarik perhatian internasional. Gempa dengan magnitudo 7,7 Skala Richter yang terjadi di Myanmar telah memicu kerusakan signifikan pada infrastruktur serta menyebabkan kekhawatiran serius di beberapa daerah. Menurut laporan dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), hingga kini belum ada informasi terkait korban warga negara Indonesia (WNI) di kedua negara tersebut. Komunikasi aktif dilakukan oleh KBRI Yangon dan KBRI Bangkok untuk memastikan keselamatan komunitas WNI.
Pengaruh gempa ini meluas hingga ke wilayah utara dan tengah Thailand, termasuk ibu kota Bangkok. Di Myanmar sendiri, kerusakan parah dilaporkan di Kota Mandalay, salah satunya adalah jembatan penting yang menghubungkan Mandalay dengan Sagaing Region. Pemerintah Myanmar telah menetapkan status darurat guna mempercepat penanganan bencana. Sementara itu, KBRI Yangon terus melakukan pemantauan mendalam dan koordinasi dengan pihak berwenang serta komunitas Indonesia untuk memastikan bahwa seluruh WNI aman dari ancaman bencana. Sebagian besar WNI di wilayah Mandalay telah dikonfirmasi dalam kondisi baik.
Di sisi lain, Thailand juga meningkatkan tindakan preventif dengan menetapkan status darurat di Bangkok. Otoritas setempat telah mengambil langkah-langkah strategis seperti memberikan peringatan nasional melalui pesan singkat (SMS) dan media sosial serta menyiagakan fasilitas vital seperti bandara, rumah sakit, dan layanan transportasi. Untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan, hotline darurat 1555 disediakan oleh otoritas lokal. Dengan total lebih dari dua ribu WNI tinggal di Thailand, Kemlu RI memastikan bahwa tidak ada korban WNI akibat gempa ini. Para WNI diimbau untuk tetap waspada atas potensi gempa susulan dan segera menghubungi nomor hotline KBRI jika menghadapi situasi genting.
Bencana alam seperti gempa bumi merupakan pengingat akan pentingnya solidaritas global. Respon cepat dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Indonesia, menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi lintas batas dapat membantu menjaga keselamatan jiwa. Selain itu, langkah-langkah preventif yang diterapkan oleh pemerintah setempat menunjukkan pentingnya persiapan dan adaptasi terhadap risiko bencana. Semoga situasi ini bisa menjadi pelajaran bagi semua negara untuk terus meningkatkan kemampuan mitigasi bencana demi masa depan yang lebih aman.