Pada awal pekan ini, harga minyak dunia mengalami penurunan signifikan sebagai dampak dari ketidakpastian geopolitik serta kekhawatiran terhadap pelemahan permintaan energi global. Perundingan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran terkait program nuklir Iran menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi pasar minyak. Dalam perdagangan pada hari Senin (21/4/2025), harga minyak jenis Brent untuk kontrak Juni turun hingga 1,7% mencapai US$66,80 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) juga melemah ke level US$63,57 per barel. Meskipun secara mingguan masih menunjukkan kenaikan sebesar 4,9%, sentimen negatif mulai muncul akibat potensi lonjakan pasokan minyak global.
Perbincangan diplomatik antara AS dan Iran mendapatkan perhatian besar dari pelaku pasar. Pada Sabtu (19/4/2025), kedua negara melanjutkan diskusi mereka tentang program nuklir Iran, dengan hasil awal yang dianggap lebih positif. Diskusi lanjutan akan dilakukan di Oman pada Rabu (23/4/2025). Jika kesepakatan berhasil dicapai, sanksi terhadap ekspor minyak Iran dapat dikurangi, sehingga meningkatkan suplai minyak ke pasar global.
Kondisi tersebut diperburuk oleh ancaman perlambatan ekonomi global sebagai akibat dari perang dagang yang dipimpin oleh AS. Tegangan dagang antara AS dan mitra dagangnya seperti China telah menyebabkan ketidakpastian terhadap pertumbuhan permintaan energi. Para investor khawatir bahwa langkah-langkah proteksi perdagangan yang diambil Presiden Donald Trump dapat berdampak buruk pada konsumsi energi global.
Dari sisi pasokan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) tampaknya telah meningkatkan produksi mereka lebih cepat daripada ekspektasi pasar. Keputusan ini memicu kekhawatiran akan kemungkinan kembali terjadinya kelebihan pasokan minyak, setelah sebelumnya upaya pemotongan output berhasil menstabilkan harga.
Aktivitas perdagangan minyak mentah dalam beberapa hari terakhir juga cenderung lebih tenang karena libur nasional di beberapa negara untuk merayakan Hari Paskah. Namun demikian, analis percaya bahwa tekanan saat ini bersifat sementara. Pasar tetap waspada terhadap perkembangan hasil pembicaraan antara Iran dan AS, serta data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini untuk memprediksi arah permintaan selanjutnya.
Meskipun ada tekanan jangka pendek terhadap harga minyak, para ahli percaya bahwa dinamika geopolitik dan data ekonomi akan terus memengaruhi sentimen pasar. Fokus utama tetap pada hasil dialog Iran-AS dan tanda-tanda awal dari pemulihan atau perlambatan ekonomi global.