Pasar
Harga Minyak Global Terpuruk Akibat Ketegangan Perdagangan dan Risiko Ekonomi
2025-04-11

Pergerakan harga minyak mentah global mengalami penurunan signifikan akibat kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia. Di tengah ketidakpastian perdagangan internasional, para pelaku pasar mulai merasa cemas tentang dampak negatif dari kebijakan proteksionisme yang diterapkan oleh sejumlah negara besar. Berdasarkan informasi dari sumber data pasar keuangan, kontrak Brent untuk bulan Juni ditutup di level US$62,98 per barel dengan pelemahan 0,55%, sementara West Texas Intermediate (WTI) mencatatkan penurunan hampir 0,67% menjadi US$59,67 per barel. Kondisi ini menunjukkan bahwa sentimen negatif terus mempengaruhi arah harga komoditas energi.

Ketegangan perdagangan antarnegara menjadi salah satu faktor utama penurunan harga minyak. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengumumkan langkah agresif dalam bentuk tarif tambahan terhadap produk-produk impor dari berbagai negara, termasuk China. Meskipun ada jeda sementara selama 90 hari untuk beberapa jenis produk, kebijakan tersebut tetap memicu kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, permintaan industri di China yang merupakan pengimpor terbesar minyak mentah dunia juga menunjukkan tren penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Jika situasi ini berlanjut, pasar energi global dapat menghadapi surplus pasokan yang lebih besar dari perkiraan.

Pasar saat ini sedang memantau perkembangan data ekonomi penting seperti inflasi di Amerika Serikat serta sikap OPEC+ terkait produksi minyak mereka. Keputusan yang diambil oleh organisasi ini diyakini akan memberikan arah baru bagi stabilitas harga minyak di masa mendatang. Namun demikian, selama ketidakpastian terkait tarif dagang dan risiko resesi masih melingkupi, harga minyak diprediksi akan terus menghadapi tekanan kuat. Situasi ini menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menjaga stabilitas ekonomi global demi mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak.

more stories
See more