Pasar
Hermès Menggeser LVMH Sebagai Pemimpin Pasar Barang Mewah Global
2025-04-21

Perusahaan barang mewah asal Prancis, Hermès, berhasil menyalip raksasa sektoral LVMH dalam peringkat kapitalisasi pasar global. Setelah kinerja keuangan kuartalan LVMH gagal memenuhi ekspektasi pasar, saham LVMH mengalami penurunan tajam yang signifikan. Dengan valuasi yang melampaui 248 miliar euro, Hermès kini menduduki posisi teratas sebagai perusahaan barang mewah paling berharga di dunia. Kegagalan LVMH juga memicu reaksi negatif terhadap sektor barang mewah secara keseluruhan, dengan beberapa saham lainnya seperti Prada dan Burberry mengalami anjlok serupa.

Pada Selasa (16/4/2025), LVMH melaporkan hasil kinerja kuartal pertama yang tidak sesuai harapan. Pendapatan hanya mencapai 20,31 miliar euro, jauh dari proyeksi analis sebesar 21,21 miliar euro. Penurunan ini dipengaruhi oleh perlambatan permintaan konsumen China di Jepang serta pelemahan bisnis di Amerika Serikat. Dua divisi utama LVMH, yaitu Sephora dan wine and spirits, menjadi penyumbang utama pelemahan tersebut. Akibatnya, saham LVMH turun drastis hingga 7,8%, menyebabkan hilangnya nilai pasar senilai US$23 miliar atau lebih dari Rp386 triliun.

Sementara itu, Hermès mampu mempertahankan performa stabil dengan kenaikan saham tipis sekitar 0,2%. Hal ini mendorong valuasi perusahaan naik menjadi 248,62 miliar euro, melebihi kapitalisasi pasar LVMH yang turun menjadi 244,39 miliar euro. Para analis menyatakan bahwa kegagalan LVMH memberikan banyak informasi positif kepada investor untuk tetap percaya pada Hermès sebagai pelaku industri yang tangguh.

Analis Citi, Thomas Chauvet dan Mahesh Mohankumar, menjelaskan bahwa LVMH belum memberikan jawaban konkret terkait mitigasi risiko tarif AS. "Kegagalan LVMH memenuhi target pendapatan dapat menjadi indikator sentimen negatif selama musim laporan keuangan kali ini," ujar mereka. Selain itu, RBC Capital Markets memperingatkan bahwa kondisi perdagangan saat ini semakin sulit bagi industri barang mewah secara umum.

Dalam situasi yang dinamis ini, semua mata tertuju pada laporan kinerja Hermès yang akan dirilis Kamis mendatang. Pelaku pasar ingin melihat apakah Hermès mampu mempertahankan tren positifnya meskipun tekanan industri semakin meningkat.

Kegagalan LVMH dalam memenuhi ekspektasi pasar telah membuka peluang baru bagi Hermès untuk memperkuat dominasinya di sektor barang mewah. Namun, tantangan besar masih menanti kedua perusahaan ini, karena sentimen negatif terhadap sektor barang mewah diperkirakan akan berlanjut dalam waktu dekat. Industri ini harus siap menghadapi berbagai faktor risiko global, termasuk ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

more stories
See more