Kongres Wanita Indonesia (Kowani) mengambil langkah besar dengan meluncurkan gerakan berbasis nasional dan internasional yang diberi nama "1.000 Profesi Perempuan & Gen Z". Momentum Hari Kartini menjadi inspirasi peluncuran ini, di mana acara resmi dilaksanakan di Tennis Indoor Gelora Bung Karno pada tanggal 21 April 2025. Acara tersebut dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, serta didukung hadirnya Istri Wakil Presiden, Selvi Ananda Rakabuming Raka. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong perempuan Indonesia ke dalam era baru kemandirian dan kemajuan.
Gerakan ini mencakup lebih dari seribu jenis profesi dari berbagai sektor strategis, termasuk pendidikan, teknologi, kesehatan, maritim, hingga pertahanan. Melalui format hybrid, program ini berhasil menjangkau satu juta peserta secara global, mencakup diaspora Indonesia di lebih dari 30 negara. Program ini juga bertujuan untuk memperkuat adaptasi generasi muda terhadap dinamika zaman modern, termasuk bidang teknologi dan kepemimpinan.
Melalui momentum Hari Kartini, Kongres Wanita Indonesia (Kowani) merayakan nilai-nilai kemandirian dan kesetaraan yang dirintis oleh pahlawan nasional itu. Gerakan ini bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga manifestasi nyata dari upaya meningkatkan akses, partisipasi, dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Dengan dukungan langsung dari pemerintah, inisiatif ini bertujuan untuk menjadikan setiap perempuan sebagai agen perubahan di masyarakat.
Selvi Ananda Rakabuming Raka, istri Wakil Presiden, menyampaikan bahwa sosok Kartini adalah simbol energi sosial yang dapat mendorong transformasi nasional. Menurutnya, perempuan tidak hanya menjadi potensi demografi, tetapi juga fondasi utama masa depan Indonesia. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membentuk ekosistem yang mendukung keterlibatan aktif perempuan. Program ini menjadi wujud nyata dari komitmen untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berdaya. Melalui 17 sektor strategis yang dipilih, inisiatif ini memberikan gambaran tentang bagaimana perempuan dapat berkembang di berbagai lini kehidupan.
Program "1.000 Profesi Perempuan & Gen Z" menggabungkan elemen teknologi dan solidaritas sosial untuk menciptakan dampak yang luas dan berkelanjutan. Format hybrid yang digunakan memungkinkan partisipasi aktif dari berbagai kalangan, baik secara fisik maupun digital. Ini mencerminkan upaya untuk memastikan bahwa semua perempuan, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka.
Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi, menegaskan bahwa kemajuan bangsa tidak akan tercapai tanpa adanya kemajuan perempuan. Dalam konteks modern, ini berarti perempuan harus siap menghadapi tantangan teknologi dan memainkan peran pemimpin di berbagai sektor. Program ini juga menyoroti pentingnya adaptasi generasi muda terhadap dinamika zaman, termasuk dalam hal kepemimpinan dan kolaborasi sosial. Dengan mencakup lebih dari satu juta peserta dari seluruh dunia, termasuk diaspora Indonesia di lebih dari 30 negara, program ini menjadi platform yang unik dan inklusif. Ini memungkinkan perempuan Indonesia untuk tidak hanya berkembang di tingkat lokal, tetapi juga memperluas jejak mereka di kancah internasional.