Pada tahun ini, Bank Indonesia (BI) berencana membangun pusat inovasi digital yang bertujuan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Pusat inovasi ini, dikenal sebagai Bank Indonesia Digital Innovation Center (BIDIC), akan fokus pada pengembangan ekonomi digital melalui penelitian dan pengembangan (R&D). Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menekankan bahwa BIDIC akan membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dengan mencari solusi-solusi inovatif yang dapat dimanfaatkan secara praktis.

BIDIC akan menjadi platform bagi BI untuk merancang berbagai skenario yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Dicky menjelaskan bahwa inovasi harus didasarkan pada penelitian dan pengembangan yang kuat, serta dapat langsung diterapkan dalam dunia nyata, bukan hanya terbatas pada lingkungan akademis. Contoh negara lain seperti Korea Selatan telah menunjukkan bagaimana inovasi cepat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis talenta dan R&D.

BI juga akan menerapkan kebijakan pengembangan ekonomi yang disesuaikan dengan kondisi setiap daerah di Indonesia. Infrastruktur dan tingkat literasi masyarakat menjadi faktor utama dalam pemetaan ini. Misalnya, daerah dengan infrastruktur terbatas atau masyarakat yang masih perlu didorong literasinya akan mendapatkan pendekatan yang berbeda dibandingkan daerah dengan infrastruktur yang lebih maju. Dengan demikian, potensi ekonomi setiap daerah dapat dimaksimalkan sesuai kondisinya, namun tetap memiliki tujuan akhir yang sama dalam penerapan digitalisasi.

BIDIC akan menjadi tonggak penting dalam upaya BI untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui inovasi teknologi dan penelitian. Dengan pendekatan yang tepat dan adaptif terhadap kondisi setiap daerah, BI berharap dapat membuka peluang baru bagi ekonomi Indonesia dan mencapai target pertumbuhan yang ditetapkan.