Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia mendapatkan dorongan baru dengan rencana pengembangan layanan pembiayaan emas oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI). Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa bank ini berkomitmen untuk melanjutkan pengembangan ekosistem emas yang mendukung visi pemerintah dalam peningkatan nilai tambah industri nasional. Proses perizinan untuk berbagai layanan emas, termasuk pembiayaan dan penyimpanan, sedang dipersiapkan untuk memperkuat posisi BSI sebagai pelopor di sektor ini.
Perluasan layanan emas ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Hingga kini, omset bisnis emas di BSI telah mencapai Rp 28,7 triliun, dengan potensi transaksi hingga 250 ton emas dalam lima tahun ke depan. Selain itu, pertumbuhan pembiayaan bisnis emas pada tahun 2024 mencapai Rp 12,80 triliun, meningkat 78,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan permintaan yang kuat terhadap produk emas syariah yang aman dan mudah diakses.
Kehadiran BSI sebagai bank emas syariah pertama di Indonesia akan membuka peluang baru bagi investor. Dengan beragam layanan seperti gadai emas, cicil emas, dan emas digital, BSI bertujuan untuk menjadi game changer dalam dunia investasi syariah. Melalui inisiatif ini, BSI tidak hanya memfasilitasi akses yang lebih luas ke instrumen investasi syariah tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.