Berita
Karnaval Kesenian Solo Menari 2025: Menggabungkan Budaya dan Kelestarian Alam
2025-04-23

Pada tahun 2025, Kota Surakarta atau lebih dikenal sebagai Solo, akan menjadi pusat perhatian dengan penyelenggaraan acara seni bertajuk "Solo Menari". Acara ini merupakan bagian dari rangkaian program nasional yang disebut Karisma Event Nusantara (KEN), yang diprakarsai oleh Kementerian Pariwisata. Dengan mengangkat tema "Daun Menari", festival ini tidak hanya merayakan kekayaan seni tari tradisional dan modern, tetapi juga mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya harmoni dengan alam. Melalui berbagai aktivitas seperti pertunjukan utama, diskusi seni, lokakarya tari, serta pameran visual, acara ini bertujuan untuk meningkatkan citra Kota Solo sebagai destinasi budaya sekaligus kota kreatif di bidang kerajinan dan seni rakyat.

Acara "Solo Menari" pada tahun 2025 rencananya akan berlangsung di Taman Balekambang pada tanggal 29 April. Festival ini memiliki makna mendalam dengan simbolisasi daun sebagai elemen utama dalam tema acara. Daun, yang secara biologis memberikan kontribusi besar bagi kehidupan melalui proses fotosintesis, menjadi metafora tentang nilai-nilai positif yang dapat diberikan kepada lingkungan sekitar. Koordinator acara, Heru Mataya, menegaskan bahwa tema ini dirancang untuk menginspirasi masyarakat agar lebih peka terhadap pentingnya menjaga keseimbangan ekologi. Ia menambahkan bahwa setiap individu, layaknya daun yang jatuh namun tetap bermanfaat, memiliki peran penting dalam melestarikan alam.

Selain pertunjukan utama yang akan melibatkan berbagai komunitas tari dari seluruh penjuru Indonesia, acara ini juga akan menampilkan serangkaian kegiatan pendukung. Diskusi seni akan membahas relevansi seni tari dalam konteks keberlanjutan lingkungan. Lokakarya tari akan memberikan kesempatan kepada para peserta untuk belajar teknik gerakan dari para ahli. Sementara itu, pameran visual yang bertema alam akan memperlihatkan karya-karya seniman lokal yang merefleksikan hubungan antara manusia dan alam. Semua kegiatan ini dirancang untuk berlangsung selama dua hari sebelum dan sesudah acara utama.

Peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Yogyakarta, Sukoharjo, Karanganyar, hingga Biruen di Aceh. Dengan partisipasi yang luas ini, acara tersebut diharapkan tidak hanya menghasilkan dampak artistik yang signifikan, tetapi juga menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya hidup selaras dengan alam. Kota Solo, yang telah diakui sebagai Kota Kreatif UNESCO di bidang Craft and Folk Art pada tahun 2023, semakin memperkuat posisinya sebagai pusat budaya dan pariwisata nasional maupun internasional melalui inisiatif seperti ini.

Melalui festival "Solo Menari" tahun 2025, Kota Solo tidak hanya merayakan keindahan seni tari, tetapi juga menawarkan pesan mendalam tentang perlunya menjaga keseimbangan ekologi. Dengan menggabungkan seni, budaya, dan kelestarian alam, acara ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya sekaligus menginspirasi gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Acara ini juga menunjukkan komitmen Kota Solo untuk terus memperkuat identitasnya sebagai kota yang harmonis antara budaya tradisional dan perkembangan modern.

more stories
See more