Pada hari Minggu pagi, sebuah insiden kebakaran terjadi di Kantor Pajak Padang Pratama Satu yang berlokasi di Kota Padang. Kebakaran ini menyebabkan kerusakan material signifikan pada gedung tersebut tanpa menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan laporan saksi mata dan petugas pemadam kebakaran, dugaan sementara penyebab api adalah kerusakan instalasi pendingin ruangan (AC) yang kemudian menjalar ke area lain dalam gedung. Tim Damkar Kota Padang berhasil mengendalikan situasi sekitar satu jam setelah menerima laporan.
Pada pagi hari yang cerah di akhir pekan, tepatnya pukul 09.24 WIB, Kabupaten Padang dilanda insiden kebakaran di salah satu kantor pajak utamanya. Bangunan tersebut berada di Jalan Bagindo Aziz Chan, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur. Rahmad, seorang satpam berusia 31 tahun, pertama kali melihat asap tebal keluar dari gedung tersebut. Ia segera memberi tahu Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang pada pukul 08.24 WIB.
Rinaldi, Kepala Bidang Operasional dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, menjelaskan bahwa tim reaksi cepat langsung mengirimkan 5 kendaraan damkar dengan dukungan 70 personel untuk menangani darurat ini. Upaya pemadaman berhasil dilakukan pada pukul 10.15 WIB. Investigasi awal menunjukkan bahwa titik api berasal dari instalasi AC yang rusak dan kemudian menyebabkan kebakaran di beberapa bagian ruangan.
Akibat insiden ini, seluruh gedung mengalami kerugian materi sekitar Rp400 juta. Meskipun tidak ada korban jiwa, kondisi gedung memerlukan perbaikan besar-besaran agar dapat difungsikan kembali. Insiden ini menjadi perhatian serius bagi pihak terkait guna meningkatkan standar keselamatan instalasi listrik di fasilitas publik.
Dari perspektif seorang wartawan, insiden ini mengingatkan kita tentang pentingnya pengawasan rutin atas sistem pendukung bangunan, terutama di lingkungan kerja yang intensif seperti kantor pemerintahan. Kebakaran ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk memastikan bahwa perangkat elektronik dan instalasi listrik tetap berfungsi dengan baik demi mencegah kerugian lebih lanjut di masa depan.