Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang kini resmi menjadi salah satu destinasi investasi utama di Indonesia. Setelah ditetapkannya status KEK pada Maret 2025 melalui Peraturan Pemerintah, wilayah ini menarik perhatian investor global dengan berbagai insentif serta infrastruktur modern yang mendukung tiga sektor unggulan: industri pengolahan, logistik, dan pariwisata. Dengan luas total hampir 3.000 hektare dari rencana pengembangan keseluruhan 4.300 hektare, Kawasan ini diproyeksikan sebagai penggerak ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Ngurah Wirawan, menyampaikan optimisme terhadap potensi pertumbuhan yang ditawarkan oleh KEK Industropolis Batang. Menurutnya, kawasan ini tidak hanya memberikan fasilitas pajak yang kompetitif tetapi juga mempermudah proses perizinan bisnis. Dengan lokasi strategis yang berdekatan dengan jalan tol Trans Jawa dan akses langsung ke pelabuhan serta bandara, KEK ini menjanjikan konektivitas yang optimal bagi para pelaku usaha.
Tidak hanya itu, KEK Industropolis Batang juga menonjolkan aspek geografisnya yang menguntungkan. Berada di titik tengah jalur Pantura serta dikelilingi pemandangan alam yang indah seperti pegunungan dan laut, kawasan ini menggabungkan nilai estetika dan fungsionalitas. Faktor ini menjadi salah satu alasan kuat untuk mendapatkan status KEK dengan tambahan sektor pariwisata sebagai salah satu fokus pengembangannya.
Sektor industri dan pengolahan menjadi tulang punggung dari KEK ini. Fokusnya mencakup manufaktur teknologi tinggi seperti otomotif, elektronik, petrokimia, tekstil, serta makanan dan minuman. Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal sebelum diekspor ke pasar internasional. Selain itu, sektor logistik dan distribusi menjadikan KEK ini sebagai simpul perdagangan global dengan fasilitas pelabuhan dan gudang berikat yang terintegrasi.
Pengembangan pariwisata juga menjadi bagian integral dalam rencana KEK ini. Destinasi wisata industri dan ekowisata akan dikembangkan untuk menarik wisatawan domestik maupun internasional, sekaligus memberikan nilai tambah bagi sektor hospitality dan kreatif.
Sebelum ditetapkannya status KEK, kawasan ini telah berhasil menarik minat lebih dari dua puluh tujuh tenant global dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, hingga Tiongkok. Industri yang masuk mencakup pembuatan panel surya, kaca, kayu pellet, alas kaki, PVC, bola penggilingan, keramik, gas industri, hingga alat kesehatan. Investasi yang telah masuk saat ini mencapai Rp17,95 triliun, menunjukkan bahwa KEK Industropolis Batang memiliki daya tarik besar bagi investor global.
Berkat regulasi yang fleksibel dan infrastruktur modern yang mendukung, KEK Industropolis Batang siap menjadi pusat pertumbuhan baru di Indonesia. Dengan fokus pada ketiga sektor unggulan tersebut, kawasan ini tidak hanya akan meningkatkan lapangan kerja tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi secara merata dan berkelanjutan di seluruh negeri.