Peningkatan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintah AS telah memaksa perusahaan merek olahraga asal Jerman untuk menyesuaikan strategi harga mereka. Perusahaan terkenal dengan produk sepatu dan perlengkapan olahraganya, seperti Adidas Samba dan Ultraboosts, menghadapi tantangan akibat kebijakan perdagangan baru ini. Dalam sebuah pernyataan resmi, pimpinan eksekutif Adidas menyampaikan bahwa kenaikan tarif akan berdampak langsung pada biaya produksi barang-barang yang dipasarkan di Amerika Serikat. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh komponen produk mereka diproduksi di negara-negara Asia seperti Tiongkok, Vietnam, Indonesia, India, dan Kamboja.

Adidas saat ini menghadapi beban tambahan dari tarif impor yang signifikan. Tiongkok sendiri masih dikenai pajak impor sebesar 145%, sementara negara-negara lain dijadwalkan untuk menerima kenaikan tarif mulai dari 26% hingga 49%. Meskipun demikian, persaingan global dan ketidakpastian pasar membuat Adidas belum dapat menetapkan angka pasti dari kenaikan harga yang akan diterapkan. CEO Bjørn Gulden menjelaskan bahwa penyesuaian harga adalah langkah tak terhindarkan guna menutupi biaya tambahan yang muncul sebagai akibat dari kebijakan ini.

Meski menghadapi tantangan dalam hal tarif impor, performa bisnis Adidas secara keseluruhan tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Pada triwulan pertama tahun 2025, pendapatan bersih meningkat sebesar 12,7%, dengan margin operasi naik menjadi 9,9%. Laba operasi total mencapai 610 juta Euro atau meningkat sebesar 82%. Penjualan di wilayah Amerika Latin melonjak 26%, sedangkan di Eropa, Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan tumbuh masing-masing sebesar 14% dan 13%. Namun, sulit bagi Adidas untuk memprediksi dampak jangka panjang dari volatilitas tarif terhadap konsumen dan profitabilitas perusahaan.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Adidas menunjukkan kemampuan adaptasi yang kuat. Perusahaan tidak hanya berhasil mempertahankan pertumbuhan laba tetapi juga menunjukkan tanggung jawab terhadap pasar dengan transparansi tentang kenaikan harga. Langkah ini mencerminkan pentingnya inovasi dan fleksibilitas dalam menghadapi tantangan dunia usaha modern. Keterbukaan terhadap situasi pasar yang dinamis menjadi bukti bahwa kolaborasi internasional tetap menjadi kunci sukses dalam industri global.