Sebuah insiden kericuhan antar dua perguruan pencak silat terjadi di perbatasan Kabupaten Magetan dan Madiun, tepatnya di Desa Madugondo, Kecamatan Takeran pada sore hari Minggu. Peristiwa ini melibatkan ratusan individu yang saling melempar batu hingga mengakibatkan kerusakan pada beberapa kendaraan milik warga setempat maupun peserta perguruan tersebut. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam bentrokan ini. Upaya penanganan cepat oleh gabungan aparat keamanan TNI dan Polri berhasil menenangkan situasi sebelum eskalasi lebih lanjut.
Pada awalnya, salah satu kelompok perguruan pencak silat sedang melakukan perjalanan pulang setelah menghadiri acara halalbihalal di wilayah Takeran, Magetan. Namun, mereka tiba-tiba dihadang oleh kelompok lain dari perguruan pencak silat berbeda. Ketegangan akhirnya memuncak dengan aksi saling lempar batu yang membuat suasana semakin tegang. Warga sekitar pun dilanda kekhawatiran karena suara benturan dan kegaduhan yang berkepanjangan.
Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Perkasa, menjelaskan bahwa pihaknya langsung bertindak cepat dengan mendeploy sekitar 400 personel gabungan TNI dan Polri untuk meredam situasi. Dengan dukungan dari Komandan Kodim setempat, pendekatan persuasif dilakukan kepada massa agar membubarkan diri secara damai. “Kami berusaha keras mencegah konflik fisik lebih lanjut yang bisa menyebabkan korban,” ujar Erik.
Untuk mencegah rekonsiliasi serupa di masa mendatang, rencana pertemuan antara pimpinan kedua perguruan pencak silat yang berseteru akan segera digelar. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menyelesaikan sumber konflik secara damai dan menciptakan perdamaian di antara kedua belah pihak.
Langkah-langkah preventif ini diambil guna menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Meskipun situasi sudah kembali kondusif, pihak keamanan tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan eskalasi jika diperlukan. Melalui dialog dan komunikasi yang intens, diharapkan kedua perguruan pencak silat dapat bekerja sama demi menjaga harmoni sosial di masyarakat.