PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah memastikan kesiapannya dalam menyediakan layanan penyeberangan untuk para pemudik dan kendaraan menjelang puncak arus mudik Lebaran 2025. Operasional yang melibatkan armada kapal, fasilitas pelabuhan, serta sistem digitalisasi tiket Ferizy telah disiapkan secara matang demi kelancaran pergerakan antar pulau Jawa dan Sumatera. Direktur Utama ASDP Heru Widodo menegaskan bahwa persiapan ini mencakup semua aspek yang diperlukan, termasuk pengelolaan lonjakan penumpang akibat kebijakan Work From Anywhere (WFA).
Persiapan total dilakukan oleh PT ASDP Indonesia Ferry guna menghadapi lonjakan pemudik pada H-3 Lebaran 2025. Sebanyak 67 unit kapal siap beroperasi di Pelabuhan Merak, Banten, dengan dukungan dari tujuh dermaga. Kebijakan WFA yang diterapkan Pemerintah menjadi salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah pemudik yang lebih awal. Hal ini membuat tren pergerakan kendaraan dan penumpang sejak H-10 terlihat signifikan.
Dalam konferensi pers yang digelar di Sosoro-Merak, Kamis (27/3/2025), Heru Widodo menjelaskan bahwa sarana dan prasarana di Pelabuhan Merak telah dipersiapkan dengan baik. Lonjakan penumpang roda dua pada H-5 mencapai angka 5.704 unit, meningkat hampir 21% dibandingkan tahun lalu. Namun, kendaraan roda empat mengalami penurunan sebesar 3,3%, dengan total 12.731 unit yang telah menyeberang. Secara keseluruhan, jumlah kendaraan yang menyeberang turun sekitar 2,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Penyesuaian strategi operasional juga dilakukan untuk meminimalkan kemacetan di pelabuhan. Data dari Posko Angkutan Lebaran 2025 menunjukkan bahwa meskipun ada kenaikan tipis pada jumlah penumpang, manajemen tetap fokus pada optimalisasi layanan agar tidak terjadi antrian panjang saat puncak arus mudik.
Persiapan matang yang dilakukan ASDP diharapkan dapat memberikan pengalaman mudik yang lancar bagi masyarakat. Meskipun tren pemudik menunjukkan variasi antara jenis kendaraan, infrastruktur dan layanan yang disediakan telah dirancang untuk mengantisipasi setiap kemungkinan lonjakan. Melalui kerja keras tim operasional dan dukungan teknologi, harapan besar tertuju pada kelancaran proses penyeberangan selama musim Lebaran 2025.