Pada Kamis (27/3/2025), sebuah insiden tragis terjadi di Kota Semarang, dimana seorang wanita muda diduga nekat membakar dirinya sendiri di tepi jalan arteri Yos Sudarso, tepatnya di depan Stikes Tlogorejo. Korban, berinisial NTW (31), diketahui sebagai karyawan swasta dari Kelurahan Jomblang, Candisari. Kejadian ini pertama kali ditemukan oleh saksi bernama Heru Suprobo, Bhabinkamtibmas setempat, yang kemudian memberikan pertolongan awal dengan bantuan warga sekitar. Korban langsung dibawa ke RSUP dr. Kariadi untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Pada pagi hari yang cerah namun penuh ketegangan, perhatian masyarakat tiba-tiba tertuju pada lokasi yang tak terduga. Di samping pos polisi, tidak jauh dari Stikes Tlogorejo, seorang wanita muda dilaporkan sedang membara dalam api di tepi jalan arteri Yos Sudarso, Kelurahan Tawangmas, Semarang Barat. Saksi mata, Heru Suprobo, mengamati adanya asap dan nyala api dari kejauhan. Awalnya, ia mengira itu hanya kardus atau barang lainnya yang terbakar, tetapi setelah mendekat, ternyata korban adalah seorang wanita yang telah terperangkap dalam api.
Berkat reaksi cepat Heru, korban berhasil diselamatkan dari ancaman bahaya lebih besar. Dengan air dari seorang pedagang bernama Sutiyo, tubuh korban yang sudah lemah akhirnya dipadamkan. Selanjutnya, Polsek Semarang Barat dihubungi untuk melakukan investigasi lebih lanjut. Di tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan beberapa dokumen penting milik korban, termasuk KTP, kartu BPJS, ATM, serta uang tunai yang terbakar. Diduga kuat bahwa titik pertama kebakaran berjarak sekitar 5 meter dari lokasi akhir kejadian.
Berdasarkan rekaman CCTV dari Stikes Tlogorejo, korban tampak berjalan dari arah Jalan Anjasmoro sekitar pukul 06.30 WIB. Setelah belok kanan ke Jalan Arteri Yos Sudarso, ia melintasi trotoar sebelum akhirnya menciptakan kobaran api sendiri. Saat artikel ini ditulis, kondisi korban masih dirawat intensif di IGD RSUP dr. Kariadi dengan luka bakar mencapai 90 persen tubuhnya.
Sebagai seorang pembaca, insiden ini membuat kita merenung tentang kompleksitas masalah yang bisa saja menyebabkan seseorang sampai mengambil langkah ekstrem seperti ini. Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya dukungan sosial, baik dari keluarga maupun komunitas, dalam menghadapi tekanan hidup yang semakin berat. Selain itu, respons cepat dari masyarakat sekitar juga menunjukkan betapa vitalnya solidaritas manusia dalam situasi darurat seperti ini.