Gaya Hidup
Konflik Informasi Terkait Produksi Tas Mewah di China
2025-04-16

Di tengah era digital yang semakin canggih, sebuah isu menarik telah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Klaim bahwa sebagian besar tas mewah dunia diproduksi di China telah memicu spekulasi dan rasa penasaran banyak pihak. Sebuah akun TikTok menyebarkan informasi bahwa hampir 80 persen tas bermerek ternama berasal dari pabrik-pabrik di negara tersebut. Namun, fakta ini masih diperdebatkan mengingat aturan ketat terkait pelabelan produk di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Dalam video viral yang telah ditonton lebih dari 10 juta kali, seorang pengguna TikTok menyatakan bahwa proses produksi tas mewah hanya melibatkan tahap akhir saja di negara asalnya, sementara tahap awal dilakukan di China. Meskipun demikian, klaim ini tidak sepenuhnya didukung oleh bukti nyata atau pernyataan resmi dari merek-merek terkait seperti Hermès, Armani, Louis Vuitton, Dior, Gucci, dan lain-lain.

Berdasarkan data dari Statista tahun 2023, ada sekitar 200 hingga 250 merek fesyen mewah di seluruh dunia. Hermès, salah satu merek ikonik dalam daftar tersebut, membantah laporan tersebut dengan menegaskan bahwa semua proses produksi tas mereka dilakukan di Prancis. Selain itu, regulasi ketat di AS dan UE juga menjadi alasan kuat untuk meragukan kebenaran klaim tersebut.

Di Amerika Serikat, label "Made in USA" hanya dapat diberikan jika produk memenuhi standar ketat yang ditetapkan oleh Komisi Perdagangan Federal (FTC). Standar ini mencakup persyaratan bahwa komponen utama, proses manufaktur, dan tenaga kerja harus sepenuhnya berasal dari AS. Sementara itu, Uni Eropa memiliki regulasi serupa, khususnya di Prancis dan Italia, yang melindungi integritas industri mewah mereka.

Pelabelan "Made in Italy" hanya dapat digunakan jika tahap akhir transformasi produk dilakukan di Italia, dan hal serupa berlaku untuk Prancis. Selain itu, banyak merek Prancis yang bahkan mematuhi sertifikasi Origine France Garantie (OFG), yang mensyaratkan bahwa karakteristik penting suatu produk dibuat di Prancis serta setidaknya 50 persen biaya produksinya berasal dari operasi di negara tersebut.

Meskipun kontroversi ini terus berkembang, penting bagi konsumen untuk memeriksa sumber informasi secara cermat sebelum mempercayai klaim yang tersebar luas di media sosial. Regulasi ketat di berbagai negara menjamin bahwa pelabelan produk tetap transparan dan sesuai dengan standar internasional.

Perdebatan tentang asal usul tas mewah menunjukkan betapa kompleksnya rantai pasok global dalam industri fashion. Meski beberapa klaim viral mungkin menarik perhatian, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti regulasi pelabelan dan praktik manufaktur yang benar-benar diterapkan oleh para pemain besar dalam industri ini.

more stories
See more