Gaya Hidup
Lemak Visceral: Ancaman Kesehatan dan Solusi Melalui Pola Makan Tinggi Protein
2025-04-16

Penumpukan lemak visceral, atau yang lebih dikenal sebagai lemak perut, telah terbukti menjadi faktor risiko utama bagi berbagai kondisi kesehatan serius. Dibandingkan dengan jenis lemak lain di tubuh, seperti yang mengendap di paha atau bokong, lemak ini memiliki dampak jauh lebih besar pada masalah kardiovaskular, diabetes, hingga potensi peningkatan risiko penyakit Alzheimer. Penelitian terbaru dari Harvard Health menunjukkan hubungan langsung antara kadar tinggi lemak visceral dengan protein otak yang dapat menjadi indikator penyakit Alzheimer. Selain itu, kelebihan lemak ini juga dikaitkan dengan resistensi insulin yang lebih besar serta rendahnya kadar kolesterol HDL (baik). Untungnya, para ahli menyatakan bahwa pengurangan 5% hingga 10% dari berat badan dapat membantu meningkatkan tekanan darah, kadar gula darah, kadar kolesterol, mobilitas, dan fungsi seksual. Salah satu cara efektif untuk mencapai hal tersebut adalah melalui pola makan tinggi protein.

Pentingnya pengurangan lemak visceral telah dijelaskan oleh David Creel, PhD, seorang psikolog dan ahli gizi terdaftar. Menurutnya, menjaga asupan makanan yang kaya akan protein dapat memberikan kontribusi signifikan dalam proses pembentukan otot serta pembakaran lemak secara keseluruhan. Beberapa sumber protein yang direkomendasikan termasuk telur, tahu, salmon, daging sapi berkualitas tinggi, serta dada ayam tanpa lemak. Setiap makanan ini tidak hanya membantu dalam mempercepat metabolisme tetapi juga mendukung kenyang lebih lama, yang penting untuk manajemen berat badan.

Telur, misalnya, merupakan salah satu sumber protein paling optimal karena setiap butirnya mengandung hampir 7 gram protein. Studi yang dipublikasikan di Clinical Nutrition bahkan menunjukkan bahwa konsumsi lima butir telur per minggu terkait dengan lingkar pinggang yang lebih kecil. Sementara itu, tahu dengan kandungan protein sekitar 17,3 gram per 100 gramnya menjadi alternatif ideal bagi mereka yang mengikuti pola makan vegetarian atau vegan.

Selain itu, ikan seperti salmon liar sangat kaya omega-3 dan protein. Dr. Bruce Bistrian dari Harvard Medical School menjelaskan bahwa konsumsi salmon membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga mendukung upaya pengurangan berat badan. Bagi pecinta daging, daging sapi berkualitas tinggi dengan kadar lemak rendah juga bisa menjadi pilihan tepat. Mengandung berbagai nutrisi penting seperti zat besi, zinc, selenium, kalium, dan vitamin B, daging ini memberikan dukungan maksimal dalam memenuhi kebutuhan harian.

Akhirnya, dada ayam tanpa lemak dan daging kalkun menjadi dua sumber protein unggulan lainnya. Frances Largeman-Roth, RDN, seorang ahli gizi, menyoroti bahwa keduanya sangat cocok untuk konsumen yang peduli kesehatan. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kandungan kolin yang lebih tinggi dalam kalkun membuatnya lebih baik untuk mendukung kesehatan otak dan daya ingat.

Menghadapi ancaman kesehatan akibat lemak visceral, solusi melalui pola makan tinggi protein menjadi langkah nyata yang dapat diambil. Dengan memilih sumber protein yang tepat, individu tidak hanya dapat mengurangi lemak perut tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Langkah-langkah sederhana ini dapat memberikan dampak besar dalam menjaga keseimbangan fisik dan mental, serta menghindari risiko penyakit serius di masa depan.

more stories
See more