Gaya Hidup
Krisis Karier Generasi Z: Tantangan dan Pelajaran dalam Dunia Kerja
2025-04-10

Generasi Z menghadapi tantangan signifikan dalam dunia kerja pada tahun 2024. Laporan dari Intelligent menunjukkan bahwa sekitar enam dari sepuluh perusahaan telah memutuskan hubungan kerja dengan lulusan baru karena ketidaksesuaian keterampilan, motivasi rendah, dan kesulitan beradaptasi dengan budaya perusahaan. Selain itu, survei lain oleh ResumeTemplates mengungkapkan bahwa banyak Gen Z masih bergantung pada bantuan keluarga saat mencari pekerjaan.

Pemecatan terjadi akibat berbagai faktor seperti minimnya profesionalisme, kurangnya inisiatif, serta kemampuan komunikasi yang lemah. Cerita pribadi dari Gebsy, seorang desainer grafis muda, menggambarkan betapa sulitnya beradaptasi dengan lingkungan kerja yang didominasi oleh generasi sebelumnya. Ia juga mengalami tekanan finansial akibat gaji yang tidak layak dan beban kerja tambahan di luar jam kerja.

Hambatan Adaptasi dalam Dunia Profesional

Banyak lulusan baru mengalami kesulitan beradaptasi dengan suasana kerja yang dinamis dan kurang terstruktur dibandingkan dengan dunia pendidikan formal. Perbedaan ini sering kali membuat mereka gagal memenuhi ekspektasi perusahaan, terutama dalam hal profesionalisme dan mandiri. Kekurangan pengalaman kerja relevan serta keterampilan organisasi menjadi alasan utama PHK.

Tantangan adaptasi ini semakin diperparah oleh perbedaan gaya kerja antara generasi. Misalnya, Gen Z cenderung lebih memprioritaskan kreativitas dan fleksibilitas, sementara manajemen senior dari generasi Baby Boomers atau Milenial sering kali mengikuti pendekatan tradisional. Ini menciptakan konflik dalam cara pandang terhadap produktivitas dan kolaborasi tim. Selain itu, ekspektasi akan work-life balance yang lebih baik sering kali bertentangan dengan kebijakan perusahaan yang lebih konvensional.

Ketergantungan Keluarga dalam Proses Pencarian Kerja

Selain hambatan internal, Gen Z juga menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap dukungan keluarga selama proses pencarian pekerjaan. Survei menunjukkan bahwa hampir tujuh dari sepuluh responden meminta bantuan orang tua untuk membantu menulis resume atau mengirimkan lamaran. Bahkan, beberapa individu sampai membawa anggota keluarga mereka dalam sesi wawancara kerja.

Praktik ini menunjukkan bagaimana tekanan ekonomi dan persaingan ketat di pasar tenaga kerja mendorong para lulusan baru untuk mencari solusi alternatif. Namun, keterlibatan langsung keluarga dalam proses ini bisa berdampak negatif pada persepsi perusahaan terhadap profesionalisme calon karyawan. Dalam konteks global, fenomena ini menjadi indikator penting tentang perlunya pendidikan karier yang lebih holistik bagi generasi muda agar dapat mandiri dan kompetitif di dunia kerja modern.

more stories
See more