Pasar
Lonjakan IHSG Ditopang Kebijakan Global dan Sentimen Lokal
2025-04-15

Pada perdagangan pagi hari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan signifikan. Penguatan ini dipicu oleh berbagai faktor global dan domestik yang memengaruhi pasar modal Indonesia. Secara umum, hampir semua sektor saham mengalami peningkatan, terutama di sektor energi. Selain itu, kebijakan dari Amerika Serikat mengenai tarif dagang memberikan dampak positif pada pasar Asia, termasuk Indonesia. Di sisi lain, cadangan devisa Indonesia juga menunjukkan kenaikan signifikan, yang mendukung stabilitas ekonomi nasional.

Kinerja emiten seperti Bayan Resources menjadi salah satu penggerak utama IHSG dengan kontribusi indeks poin yang besar. Penundaan tarif barang elektronik oleh Presiden AS Donald Trump turut mendorong optimisme investor, meskipun ketidakpastian tetap ada karena status penundaan yang bersifat sementara. Cadangan devisa Indonesia yang meningkat memberikan dorongan tambahan dalam menjaga nilai tukar rupiah dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

Peningkatan IHSG Didorong oleh Sektor Energi dan Emiten Unggulan

Pasar modal Indonesia membukukan kenaikan signifikan pada perdagangan awal pekan ini. IHSG berhasil melonjak lebih dari 1%, didukung oleh performa gemilang sektor energi serta kinerja kuat beberapa emiten unggulan. Saham Bayan Resources menjadi salah satu pendorong utama indeks ini, menyumbangkan lebih dari 50 poin. Sementara itu, perbankan dan blue chip lainnya juga ikut berkontribusi dalam penguatan pasar secara keseluruhan.

Secara spesifik, lonjakan IHSG kali ini tidak lepas dari dinamika saham batubara yang cukup volatil. Setelah anjlok signifikan pada sesi sebelumnya, saham BYAN kembali meroket hingga hampir menyentuh batas atas auto rejection. Peningkatan tersebut menunjukkan respons cepat pasar terhadap sentimen global dan lokal. Dalam sektor lain, emiten perbankan seperti BBCA dan BBRI juga tampil solid, dengan kontribusi signifikan terhadap gerakan IHSG. Faktor-faktor ini menciptakan momentum positif bagi para pelaku pasar untuk melihat potensi jangka panjang di tengah ketidakpastian global.

Dampak Kebijakan Global dan Stabilitas Ekonomi Domestik

Selain faktor internal, kebijakan perdagangan global juga berperan besar dalam penguatan IHSG. Penundaan tarif oleh pemerintah AS terhadap produk elektronik telah memberikan angin segar bagi pasar Asia. Meskipun penundaan ini bersifat sementara, langkah ini diharapkan dapat meredam ketegangan perdagangan antara AS dan China. Negosiasi perdagangan dengan negara-negara lain, termasuk Jepang dan Korea Selatan, juga sedang berlangsung untuk mencari solusi yang saling menguntungkan.

Dari perspektif domestik, cadangan devisa Indonesia yang meningkat menjadi kabar baik bagi stabilitas ekonomi nasional. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh pendapatan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Bank Indonesia (BI) menekankan pentingnya cadangan devisa dalam menjaga nilai tukar rupiah di tengah tekanan pasar global. Dengan cadangan yang setara dengan pembiayaan enam bulan impor, BI percaya bahwa fondasi ekonomi Indonesia semakin kokoh. Hal ini menciptakan keyakinan bagi investor asing dan domestik untuk terus berinvestasi di tanah air.

more stories
See more