Pertarungan antara Terence Crawford dan Saul Canelo Alvarez di kelas menengah super telah menarik perhatian banyak penggemar tinju. Meskipun Crawford dikenal sebagai salah satu petinju terbaik, ada beberapa faktor yang membuatnya sulit untuk mengalahkan Alvarez dalam pertandingan ini. Artikel ini menjelaskan empat alasan utama mengapa Crawford dianggap berada pada posisi yang kurang menguntungkan saat melawan Alvarez.

Detail Laga Crawford vs Alvarez

Pada hari yang dipenuhi antisipasi, 12 September, Allegiant Stadium di Las Vegas menjadi saksi atas duel besar antara dua legenda tinju modern: Terence Crawford dan Saul Canelo Alvarez. Brian McIntyre, pelatih dari Crawford, menyatakan bahwa ia sedang mempersiapkan strategi terbaik untuk Crawford meskipun banyak skeptis yang meragukan kemampuan petinjunya. Pertarungan ini semakin menarik karena Crawford harus naik dua kelas dari kelas 69,8 kg ke kelas 76,2 kg.

Beberapa kendala yang muncul mencakup usia Crawford yang mendekati 38 tahun, kondisi fisiknya yang tampak melemah setelah bertarung melawan Israil Madrimov, serta jeda aktifitas selama lebih dari satu tahun. Selain itu, motivasi Crawford untuk bertarung diduga hanya didorong oleh uang, bukan ambisi untuk menghadapi tantangan nyata di kelas berat seperti David Benavidez atau David Morrell. Faktor lainnya adalah kekuatan luar biasa yang dimiliki Alvarez, yang diyakini dapat dengan mudah menghancurkan tubuh rapuh Crawford.

Dengan semua faktor ini, banyak pihak percaya bahwa Crawford akan kesulitan melawan Alvarez di kelas yang lebih tinggi ini.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, laga ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya persiapan fisik dan mental yang matang dalam olahraga tingkat tinggi. Usia, waktu istirahat, dan motivasi merupakan elemen-elemen yang tidak bisa diabaikan. Bagi pembaca, artikel ini juga menunjukkan betapa kompleksnya dinamika dalam dunia tinju profesional, di mana reputasi dan prestasi masa lalu tidak selalu menjamin kemenangan di masa depan.