Menjaga kebersihan dan kesegaran daging kurban memerlukan perhatian khusus. Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa daging tetap segar adalah dengan menyimpannya dengan metode yang tepat.
Saat mendapatkan daging kurban, penting untuk segera menyiapkannya agar dapat disimpan dengan baik. Para ahli kuliner seperti Chef Stefu Santoso dan Chef Degan Septoadji merekomendasikan mencuci daging sebelum disimpan di lemari pendingin. Langkah ini bertujuan untuk menjaga higienitas daging, terutama jika proses pemotongan dilakukan di lingkungan yang tidak sepenuhnya steril. Setelah dicuci, pastikan daging dikeringkan secara menyeluruh agar tidak mengandung kelembapan berlebih yang dapat mempercepat pembusukan.
Pemilihan suhu penyimpanan juga sangat krusial dalam menjaga kualitas daging. Untuk jangka waktu pendek, daging dapat disimpan pada suhu rendah namun tidak membeku.
Chef Stefu menjelaskan bahwa suhu ideal untuk penyimpanan daging adalah antara -2 hingga +2 derajat Celcius. Jika rencana penyimpanan lebih dari tiga hari, disarankan untuk menggunakan freezer agar daging tetap segar selama beberapa minggu. Selain itu, penting untuk memisahkan jenis daging seperti sapi dan kambing karena masing-masing memiliki karakteristik aroma yang berbeda. Menggunakan wadah kedap udara atau vacuum-pack juga menjadi langkah tambahan untuk melindungi daging dari kontaminasi udara.
Pemahaman tentang teknik penyimpanan yang benar memberikan manfaat besar bagi masyarakat dalam memanfaatkan hasil kurban secara optimal. Dengan cara ini, sumber daya alam yang telah diberikan dapat dimaksimalkan tanpa menyebabkan limbah.
Tidak hanya bermanfaat untuk penghematan, praktek penyimpanan yang tepat juga mencerminkan sikap tanggung jawab terhadap lingkungan. Melalui langkah-langkah sederhana ini, setiap individu dapat berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya pangan serta menghindari pemborosan. Dengan demikian, momen Hari Raya Idul Adha semakin bermakna sebagai simbol kerja sama dan kepedulian sosial yang luas.