Pada malam yang penuh ketegangan, seorang pria bernama Galang melakukan upaya nekat dengan menyusup ke sebuah rumah sakit. Dengan berpura-pura sebagai dokter, ia berencana untuk melukai seseorang yang sedang dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Namun, rencananya hampir terbongkar setelah bertemu secara tidak sengaja dengan Dirga, seorang individu yang mulai curiga akan perilaku aneh Galang. Kejar-kejaran dramatis pun terjadi di jalan sepi, mengarah pada konfrontasi yang berujung pada serangan fatal.

Peristiwa Penyamaran di Rumah Sakit Memicu Ketegangan

Pada suatu malam yang sunyi, dalam suasana rumah sakit yang cenderung tenang, muncul sosok misterius yang menarik perhatian. Pria itu, Galang, memutuskan untuk menyamar menjadi seorang dokter demi mencapai tujuan pribadinya. Di balik niat buruknya adalah dendam mendalam atas kematian Nathan, sahabatnya, yang ia yakini disebabkan oleh Rangga—seorang pasien ICU.

Saat Galang berhasil masuk ke ruang ICU dan bersiap untuk mematikan ventilator yang menjaga hidup Rangga, takdir tampaknya memiliki rencana lain. Saat meninggalkan lokasi, ia secara tak sengaja bertabrakan dengan Dirga, seorang lelaki yang awalnya hanya merasa heran namun kemudian mulai merasakan sesuatu yang aneh. Ketika Galang melarikan diri, Dirga menyadari bahwa pria tersebut mirip dengan Galang, tokoh yang telah lama dicurigainya.

Dalam atmosfer gelap jalanan yang sepi, perburuan dimulai. Galang menggunakan segala cara untuk kabur dari kejaran Dirga, termasuk memanfaatkan benda-benda di sekitarnya sebagai penghalang. Namun, semakin dekat mereka berdua, semakin tinggi tekanan emosional. Akhirnya, dalam adegan yang memilukan, Galang menyerang Dirga dengan pisau, meninggalkan nasib korban dalam tanda tanya besar.

Bagaimana kelanjutan kisah ini? Apakah Dirga akan selamat dari cedera parah? Drama ini mengajak penonton untuk tetap waspada dan memahami akibat dari tindakan dendam.

Dari perspektif seorang jurnalis, cerita ini memberikan pelajaran penting tentang siklus balas dendam yang dapat menghancurkan hidup banyak orang tanpa ampun. Sebagai pembaca atau penonton, kita diajak untuk merenungkan nilai-nilai perdamaian dan solusi damai dalam menyelesaikan konflik. Melalui drama seperti ini, harapan besar adalah agar masyarakat lebih peka terhadap pentingnya toleransi dan komunikasi.