Bursa saham di wilayah Asia-Pasifik menunjukkan performa positif akibat sikap yang lebih lunak dari Presiden Amerika Serikat terhadap konflik perdagangan dengan Tiongkok. Hal ini memicu peningkatan optimisme di kalangan investor, menyusul indikasi pelonggaran ketegangan dagang antara kedua negara besar tersebut. Peningkatan signifikan terlihat pada beberapa indeks utama di kawasan tersebut, termasuk Nikkei 225 dan S&P/ASX 200 Australia. Namun, Korea Selatan mengalami perlambatan ekonomi pada awal tahun ini. Di sisi lain, pasar Amerika juga merespons baik dengan penguatan tiga indeks utamanya.
Pasar keuangan global bergerak dinamis dengan perubahan sentimen terkait hubungan dagang antarnegara. Ketegangan perdagangan yang cenderung mereda menjadi salah satu faktor utama dalam penguatan bursa saham di berbagai belahan dunia. Secara khusus, langkah-langkah positif dari pemerintah AS memberikan dorongan tambahan bagi para pelaku pasar untuk meningkatkan aktivitas investasi mereka.
Bursa saham di Asia mencatat kenaikan signifikan setelah munculnya harapan akan perbaikan hubungan dagang antara dua negara besar. Indeks Jepang seperti Nikkei 225 melonjak lebih dari satu persen, serta indeks Topix juga menunjukkan performa yang sama. Sebaliknya, Kospi Korea Selatan tetap stabil meskipun adanya tekanan dari data ekonomi domestik yang kurang menggembirakan.
Peningkatan optimisme pasar tidak hanya tercermin dari performa bursa saham Asia saja, tetapi juga didukung oleh respons positif dari investor global. Meskipun Korea Selatan menghadapi kontraksi ekonomi sebesar 0,1% pada kuartal pertama 2025, kondisi tersebut tidak cukup untuk menghentikan lonjakan pasar regional. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong masih berada di angka 22.069, yang menunjukkan stabilitas relatif dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. Dengan demikian, optimisme dagang tampaknya telah mengambil alih sentimen pasar secara keseluruhan.
Sikap yang lebih lunak dari pemerintah AS terhadap perang tarif dengan Tiongkok turut mendorong penguatan pasar di tingkat global. Indeks utama di Amerika, seperti Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq Composite, semuanya menunjukkan kenaikan signifikan. Kenaikan ini diperkirakan dipengaruhi oleh harapan bahwa ketegangan perdagangan dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Presiden Donald Trump juga memberikan sinyal positif dengan menegaskan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk mengganti Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Hal ini membantu meyakinkan pasar bahwa kebijakan moneter akan tetap konsisten tanpa intervensi politik yang berlebihan. Dalam sesi perdagangan malam hari, Dow Jones Industrial Average naik hampir 420 poin, atau sekitar 1,07%. Sementara itu, S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing melonjak 1,67% dan 2,50%. Ketiga indeks ini mencatatkan kenaikan berturut-turut selama dua hari, yang menunjukkan kepercayaan diri yang kuat di kalangan investor global.