Iduladha sering kali diidentikkan dengan konsumsi daging, terutama kambing. Tradisi ini melibatkan pembagian daging kepada masyarakat oleh panitia kurban. Meski lezat, penting untuk memahami nilai gizi dari daging kambing dan sapi. Keduanya termasuk dalam kategori daging merah yang tinggi akan lemak jenuh, sehingga dapat memengaruhi kadar kolesterol tubuh. Berdasarkan penelitian, setiap 100 gram daging kambing mengandung sekitar 97 mg kolesterol, sedikit lebih tinggi dibandingkan daging sapi yang rata-rata berisi 90 mg kolesterol.
Berbagai metode pengolahan dapat membantu menurunkan risiko kolesterol dari daging kambing. Salah satu cara sederhana adalah memilih potongan daging tanpa lemak seperti bagian paha atau pinggang. Selain itu, membuang lemak yang tampak sebelum dimasak juga efektif. Teknik panggangan dengan menggunakan panggangan yang memungkinkan lemak cair keluar dari daging bisa menjadi alternatif lainnya. Dengan demikian, lemak jenuh tidak ikut matang bersama daging.
Metode memasak sous vide saat ini mendapatkan perhatian sebagai cara paling sehat untuk memasak daging kambing. Teknik ini melibatkan proses memasak pada suhu rendah selama waktu yang lama, biasanya menggunakan wadah kedap udara yang dimasukkan ke dalam air mendidih. Studi tahun 2021 menunjukkan bahwa metode ini tidak hanya menjaga kelembapan daging tetapi juga mengurangi pembentukan senyawa oksidasi kolesterol dan lipid. Dengan memperhatikan metode pengolahan, kita dapat menikmati hidangan daging secara lebih aman bagi kesehatan. Mari kita rayakan Iduladha dengan kesadaran akan gaya hidup sehat yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.