Keterlibatan tokoh-tokoh penting dari masa lalu menjadi sorotan utama dalam upaya pengawasan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengumumkan bahwa mantan presiden akan berperan sebagai penasehat untuk memastikan integritas dan keberlanjutan lembaga ini. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin bahwa Danantara Indonesia dijalankan oleh individu yang memiliki dedikasi tinggi terhadap kemajuan bangsa.
Pada peluncuran resmi Danantara Indonesia, hadir sejumlah mantan kepala negara dan wakil presiden. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan didukung oleh mantan pemimpin negara seperti Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Selain itu, para wakil presiden yang pernah menjabat juga turut hadir, antara lain KH Ma’ruf Amin, Jusuf Kalla, dan Boediono. Keberadaan mereka menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung inisiatif investasi nasional ini.
Dengan adanya pengawasan ketat dari figur-figur penuh pengalaman, diharapkan Danantara Indonesia dapat beroperasi secara efektif dan transparan. Langkah ini tidak hanya memperkuat sistem pengelolaan dana investasi tetapi juga menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan dukungan dari para mantan pemimpin, masyarakat dapat merasa lebih percaya diri bahwa dana investasi ini akan digunakan dengan bijaksana demi kesejahteraan bersama.