Perkembangan industri otomotif di Indonesia semakin dinamis dengan kedatangan merek-merek mobil dari China. Pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 menjadi saksi bagaimana brand China, seperti Wuling dan Honri, berhasil memikat konsumen lokal dengan penawaran kendaraan listrik yang inovatif dan terjangkau. Wuling mencatatkan penjualan sebanyak 1.653 unit, meningkat 33% dibanding tahun lalu, sementara Honri meluncurkan Boma EV dengan harga Rp 199 juta OTR Jakarta. Keberhasilan ini menunjukkan strategi efektif merek-merek China dalam memanfaatkan celah pasar.

Kemajuan Signifikan Wuling di Pasar Otomotif Indonesia

Merek Wuling menunjukkan pertumbuhan yang signifikan di pasar otomotif Indonesia. Dalam pameran IIMS 2025, Wuling mencatatkan peningkatan penjualan hingga 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Total SPK yang dicapai mencapai 1.653 unit, dengan dominasi dari segmen kendaraan listrik. Seri Air ev menyumbang 33% atau sekitar 550 unit, diikuti oleh BinguoEV dan Cloud EV. Kesuksesan ini mencerminkan kebijakan Wuling yang tepat sasaran dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

Dengan berbagai fitur canggih dan desain modern, Wuling telah mampu menarik perhatian konsumen Indonesia. Seri Air ev Lite, misalnya, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 184 jutaan dan memiliki kapasitas baterai 17,3 kWh yang dapat menempuh jarak hingga 200 km. Konsumen merasa puas dengan teknologi yang disediakan, termasuk fitur digital yang menarik bagi generasi muda. Hal ini membuktikan bahwa Wuling telah berhasil memanfaatkan celah pasar dengan baik.

Honri Mengubah Persaingan dengan Boma EV

Honri, sebagai pemain baru dari China, juga turut memberikan warna baru di pasar otomotif Indonesia. Hadir di IIMS 2025, Honri meluncurkan Boma EV dengan harga terjangkau Rp 199 juta OTR Jakarta. Kendaraan listrik ini menawarkan alternatif yang ekonomis namun tetap fungsional dan handal. Strategi ini mendapatkan respons positif dari konsumen yang mencari opsi yang lebih murah namun tidak mengorbankan kualitas.

Boma EV menawarkan solusi ideal bagi konsumen yang mencari kendaraan ramah lingkungan dengan harga kompetitif. Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menilai bahwa Honri dan merek-merek China lainnya telah berhasil memanfaatkan situasi ekonomi yang stagnan dengan menawarkan produk-produk yang murah namun tetap unggul dalam fitur dan desain. Ini menjadikan mereka pesaing serius bagi merek-merek Jepang yang lambat beradaptasi dengan tren elektrifikasi. Dengan demikian, Honri dan merek-merek China lainnya telah membuka peluang baru di pasar otomotif Indonesia.