Nilai tukar rupiah mengalami penurunan terhadap dolar AS, mencapai level terendah di Rp16.575 per dolar. Bank Indonesia (BI) menegaskan akan melakukan intervensi ketika diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar. BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 berada antara 4,7% hingga 5,5%. Penggunaan instrumen moneter seperti SRBI, SVBI, dan SUVBI terus dioptimalkan untuk mendukung kestabilan nilai tukar.
Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menjaga keseimbangan pasar melalui intervensi yang tepat waktu. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah ketidakstabilan yang dapat merusak ekonomi nasional. Triwahyono, Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, menjelaskan bahwa intervensi hanya dilakukan saat kondisi pasar tidak seimbang. Ini menjadi tanggung jawab otoritas untuk memastikan stabilitas dalam situasi tersebut.
Dalam upayanya, BI terus memantau fluktuasi nilai tukar dan siap melakukan intervensi jika diperlukan. Meskipun tidak dapat diprediksi secara pasti kapan intervensi akan dilakukan, BI tetap fokus pada pemantauan dan respons cepat terhadap perubahan pasar. Stabilitas nilai tukar sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, BI berusaha meminimalisir dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi global dan tarif perdagangan yang berubah-ubah.
Untuk mendukung stabilitas ekonomi, Bank Indonesia (BI) menggunakan berbagai instrumen moneter. Pada awal 2025, posisi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI mencapai total triliunan rupiah dan miliaran dolar. Hal ini menunjukkan komitmen BI dalam memanfaatkan sumber daya moneter untuk menjaga keseimbangan ekonomi nasional. BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025 berada antara 4,7% hingga 5,5%, yang didukung oleh strategi moneter yang efektif.
Optimalkan instrumen moneter, BI telah menempatkan SRBI senilai Rp892,90 triliun, SVBI sebesar US$3,03 miliar, dan SUVBI mencapai US$587 juta. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi keuangan dan meminimalisir risiko fluktuasi nilai tukar. Selain itu, BI terus memantau pergerakan ekonomi global dan domestik untuk menyesuaikan kebijakan dengan kondisi terkini. Dengan pendekatan yang proaktif dan responsif, BI berusaha menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.