Pada hari Kamis, 6 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan signifikan sebesar 1,48%, mencapai level 6.628,16. Dari total 954 saham yang diperdagangkan, sebanyak 425 saham menguat, sementara 191 saham melemah dan sisanya stagnan. Transaksi mencapai nilai Rp11,31 triliun dengan volume perdagangan mencapai 14,72 miliar saham. Sektor utilitas menjadi pemimpin kenaikan, disusul oleh properti, kesehatan, teknologi, dan bahan baku. Emiten bank dan konglomerat juga berkontribusi besar terhadap penguatan ini.
Bursa Efek Indonesia melaporkan bahwa pada Kamis tersebut, indeks utama pasar saham nasional menunjukkan tren positif sejak pembukaan. Mayoritas sektor industri berpartisipasi dalam peningkatan, kecuali konsumer primer yang sedikit melemah. Saham-saham perbankan dan konglomerat menjadi motor utama pertumbuhan, dengan Bank BUMN dan beberapa emiten lainnya memberikan kontribusi signifikan. Analis menyebutkan bahwa penguatan ini didorong oleh faktor teknikal dan sentimen positif dari penilaian baru yang diberikan oleh institusi keuangan internasional.
Kenaikan harga saham di sektor perbankan mendapat dorongan dari penilaian positif yang diberikan oleh JP Morgan, sebuah lembaga finansial global. Ini memicu minat investor untuk kembali masuk ke pasar saham, terutama pada saham-saham yang telah mengalami koreksi dalam beberapa waktu terakhir. Emiten seperti BBRI, DCII, serta beberapa perusahaan konglomerat lainnya seperti BREN, AMMN, BRMS, dan ADRO, turut berkontribusi dalam mendorong kenaikan IHSG. Arjun Ajwani, seorang analis dari Infovesta Kapital Advisori, menjelaskan bahwa valuasi saham bank saat ini sangat menarik bagi investor karena harganya yang relatif rendah.
Sentimen global tetap menjadi faktor penting yang mempengaruhi pergerakan pasar. Tarif impor yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap Kanada dan Meksiko mulai berlaku, menciptakan ketidakpastian di pasar global. Selain itu, tarif yang dinaikkan terhadap produk-produk China juga memicu respons balasan dari Beijing. Meskipun ada tantangan eksternal, pasar saham Indonesia masih berhasil menunjukkan performa yang kuat, dengan dukungan dari sektor-sektor domestik yang stabil.
Dengan latar belakang ini, para pelaku pasar mengharapkan bahwa ketidakpastian global tidak akan secara signifikan mengganggu momentum positif yang dirasakan oleh IHSG. Investor optimis bahwa kondisi pasar yang kondusif akan terus berlanjut, didukung oleh stabilitas ekonomi domestik dan potensi pertumbuhan sektor-sektor strategis.