Pada hari Jumat (28/3/2025), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), secara resmi melepas keberangkatan lebih dari 200 pemudik menuju berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera. Dalam acara ini, AHY menegaskan pentingnya manajemen yang baik terhadap arus mudik serta kesiapan pemerintah dalam memberikan layanan optimal kepada masyarakat. Meskipun diperkirakan jumlah pemudik turun hingga 24% dibandingkan tahun sebelumnya, pemerintah tetap memastikan bahwa infrastruktur dan kebijakan telah disiapkan secara maksimal guna mendukung kenyamanan perjalanan.
AHY juga menjelaskan langkah-langkah strategis yang telah diambil oleh pemerintah untuk mengurangi kemacetan, seperti pengaturan sistem "work from anywhere" sejak tanggal 24 Maret dan penurunan harga tiket pesawat. Langkah ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat yang ingin pulang ke kampung halamannya selama musim Lebaran.
Dalam rangkaian kegiatan pelepasan pemudik, AHY menekankan perlunya koordinasi lintas moda transportasi untuk memastikan kelancaran perjalanan selama musim Lebaran. Enam unit bus telah disiapkan untuk mengantarkan para pemudik dari Jakarta ke berbagai daerah tujuan, termasuk Palembang, Purwokerto, DI Yogyakarta, hingga Surabaya. Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam menyediakan aksesibilitas yang nyaman bagi masyarakat.
Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa pemerintah terus memantau kondisi jalur transportasi darat, laut, udara, maupun kereta api untuk memastikan layanan yang diberikan kepada masyarakat tetap optimal. Pengaturan sistem "work from anywhere" sejak awal bulan Maret menjadi salah satu upaya strategis untuk mengurai kemacetan. Selain itu, pengelolaan arus balik juga akan dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kepadatan yang signifikan. Dengan demikian, masyarakat dapat merayakan Idulfitri bersama keluarga besar mereka dengan aman dan lancar.
Meskipun jumlah pemudik pada tahun 2025 mengalami penurunan sebesar 24%, AHY menegaskan bahwa pemerintah tetap fokus pada penyediaan fasilitas dan kebijakan yang mendukung kenyamanan masyarakat. Penurunan jumlah pemudik disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain perubahan pola mobilitas akibat pandemi dan adopsi gaya hidup digital. Namun, hal ini tidak membuat pemerintah mengendurkan upaya dalam mempersiapkan infrastruktur dan layanan transportasi.
Sejumlah kebijakan telah diterbitkan untuk memudahkan masyarakat yang ingin mudik, seperti penurunan harga tiket pesawat dan penggunaan skema strategis untuk mengurangi kemacetan di jalan tol. AHY menegaskan bahwa semua kebijakan ini dirancang berdasarkan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memperkecil biaya transportasi, khususnya bagi keluarga yang membawa anggota keluarga lainnya, pemerintah berharap masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan lebih nyaman dan hemat. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa setiap individu dapat merasakan kehangatan silaturahmi bersama keluarga di kampung halamannya.