Pasar
Peluang Investasi di Tengah Gejolak Pasar Akibat Perang Dagang
2025-04-16

Pasar keuangan global tengah menghadapi volatilitas yang signifikan akibat ketegangan perdagangan internasional. Situasi ini dipicu oleh langkah-langkah proteksionisme ekonomi dari pemimpin negara adidaya, yang mempengaruhi berbagai pasar saham dan nilai tukar mata uang di seluruh dunia. Meski situasi ini menimbulkan kekhawatiran, para ahli melihat ada sisi positif yang bisa dimanfaatkan investor, terutama di pasar negara berkembang seperti Indonesia.

Menurut Ernawan R. Salimsyah, seorang pakar investasi dari Mandiri Manajemen Investasi, dampak kenaikan tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia relatif terbatas. Hal ini disebabkan oleh proporsi ekspor Indonesia ke AS yang hanya mencapai 2,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan kondisi pasar saham domestik yang telah turun hingga 9%, ia menyatakan bahwa saat ini adalah kesempatan bagi investor untuk masuk ke pasar modal Indonesia.

Dalam konteks ini, analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa meskipun gejolak global memengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah, potensi pertumbuhan jangka panjang tetap kuat. Indonesia memiliki daya tarik unik dengan fundamental ekonomi yang kokoh serta prospek positif dalam sektor-sektor strategis seperti manufaktur, agrikultur, dan teknologi.

Berkaca pada pembahasan yang dilakukan antara Bramudya Prabowo dan Ernawan Salimsyah dalam program Squawk Box di CNBC Indonesia, dialog tersebut menyoroti pentingnya perspektif jangka panjang dalam pengambilan keputusan investasi. Investor perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti stabilitas ekonomi makro, struktur industri domestik, serta respons pemerintah terhadap tantangan eksternal.

Meskipun situasi global saat ini menantang, pandangan optimistis dari para ahli memberikan cahaya baru bagi pelaku pasar. Dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman mendalam tentang kondisi ekonomi lokal, investor dapat menjadikan momen ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan portofolio mereka tanpa terlalu khawatir akan risiko jangka pendek.

more stories
See more