Pasar
Peluncuran Layanan Bank Emas: Langkah Strategis Meningkatkan Ekonomi Nasional
2025-02-27

Pemerintah Indonesia telah meresmikan layanan bank emas melalui kerja sama antara Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) pada hari Rabu, 26 Februari 2025. Acara ini berlangsung di Gedung Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, dan ditandai dengan simbolik memasukkan batangan emas ke dalam kotak harta karun oleh Presiden Prabowo Subianto. Keberadaan bank emas ini bertujuan untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 245 triliun, menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi 1,8 juta orang, serta memperkuat devisa negara. Selain itu, layanan ini akan memfasilitasi pengelolaan emas dari hulu hingga hilir, mendukung inklusi keuangan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Peresmian layanan bank emas ini menandai langkah penting bagi perjalanan Pegadaian sebagai anak perusahaan BRI Group yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro bersama Permodalan Nasional Madani (PNM). BSI juga masih terkait dengan BRI melalui kepemilikan saham sebesar 15%. Dalam acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan harapannya bahwa bank emas dapat memberikan manfaat signifikan bagi ekonomi nasional. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menambahkan bahwa layanan bank emas ini akan menggali potensi 1.800 ton emas yang ada di masyarakat.

Layanan bank emas ini akan menawarkan berbagai produk seperti simpanan emas, pembiayaan emas, titipan emas, dan perdagangan emas. Menurut Erick Thohir, hal ini akan memudahkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam perdagangan emas nasional. Direktur Utama BRI, Sunarso, optimistis bahwa bank emas akan memperkuat fondasi ekonomi nasional dengan memberikan akses lebih luas kepada investasi emas. BRI telah merancang strategi komprehensif untuk mendukung Pegadaian dalam menjalankan bisnis bank emas, termasuk pendidikan bisnis emas, penyediaan data nasabah potensial, sinergi dengan korporasi ekosistem emas, sindikasi pembiayaan, dan pemanfaatan aset BRI.

Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa bank emas ini menjadi tonggak sejarah baru dalam mendukung visi Asta Cita yang digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Pegadaian telah mencatat total kelolaan bisnis emas sebesar 90 ton pada tahun 2024, dengan realisasi penjualan emas mencapai 9 ton. Potensi pertumbuhan laba diperkirakan mencapai 13% pada tahun 2025 dengan total Gold Deposit Balance sebesar 12 ton. Holding Ultra Mikro yang dibentuk pada September 2021 telah memperluas layanannya melalui 1.032 outlet Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) dan telah melayani lebih dari 183 juta nasabah simpanan serta 35,9 juta nasabah pinjaman.

BRI sendiri telah meluncurkan fitur Investasi Emas di aplikasi BRImo, memungkinkan pengguna berinvestasi emas dengan nominal terjangkau mulai dari Rp 10.000. Sejak diluncurkan pada Februari 2024, fitur ini telah mencatat volume transaksi mencapai Rp 279,8 miliar hingga Desember 2024. Acara peresmian layanan bank emas ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting pemerintahan dan ekonomi Indonesia, menunjukkan dukungan kuat terhadap inisiatif ini. Langkah ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia.

more stories
See more