Acara bertajuk 'MSG: Bikin Halal Bi Halal Mu Makin Epic' membahas secara komprehensif tentang bahan penyedap rasa ini. Para ahli menyoroti berbagai mitos yang berkembang di masyarakat mengenai MSG serta memberikan penjelasan ilmiah tentang manfaatnya. Selain itu, acara juga memperkenalkan cara penggunaannya dalam memasak agar tetap sehat dan bergizi.
Dalam diskusi tersebut, ditekankan pentingnya keseimbangan gizi dengan peran tambahan bahan pangan seperti MSG untuk meningkatkan rasa tanpa mengorbankan kesehatan. Studi ilmiah menunjukkan bahwa MSG dapat membantu proses pemulihan pasien TBC serta mendukung asupan gizi pada lansia.
Para ahli di acara tersebut menjelaskan bahwa MSG telah digunakan selama lebih dari satu abad sebagai bahan penyedap rasa. Ini adalah senyawa alami yang diproduksi melalui fermentasi menggunakan sumber utama seperti tebu. Penggunaan MSG tidak hanya memberikan rasa umami atau gurih pada masakan berkuah, tetapi juga membantu mengurangi konsumsi garam sehingga membuat masakan lebih sehat.
Mitos tentang bahaya MSG sering kali beredar luas di kalangan masyarakat. Namun, para pakar menegaskan bahwa MSG adalah bahan tambahan pangan yang aman dikonsumsi sesuai anjuran lembaga keamanan pangan internasional dan nasional. Penelitian terhadap manusia membuktikan bahwa MSG tidak menyebabkan kondisi penyakit tertentu. Sebaliknya, studi menunjukkan bahwa MSG dapat meningkatkan asupan gizi bagi mereka yang sedang dalam proses pemulihan, seperti pasien TBC dan lansia.
Selain membahas manfaat dan keselamatan MSG, acara ini juga mencakup demonstrasi memasak oleh para chef profesional. Mereka mengajarkan teknik tepat dalam menggunakan MSG untuk menciptakan hidangan yang tidak hanya lezat tetapi juga seimbang secara gizi. Contoh menu hari itu termasuk sup iga yang dipandu langkah-langkah mulai dari perebusan hingga pemberian bumbu akhir.
Ahli gizi menjelaskan bahwa makanan yang bergizi harus memiliki keseimbangan antara protein, karbohidrat, dan rasa. Menggunakan MSG dalam jumlah yang tepat dapat membantu mencapai hal ini tanpa membuat makanan menjadi hambar. Konsep "self-limiting" dari MSG memastikan bahwa penambahan berlebihan akan menghasilkan rasa yang tidak menyenangkan, sehingga tubuh secara alami akan mengatur kebutuhan. Dengan pendekatan ini, masyarakat dapat memanfaatkan MSG sebagai alat untuk meningkatkan selera makan tanpa khawatir akan efek negatif.