Sebagai salah satu bank pelat merah di Indonesia, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menunjukkan kinerja yang mengesankan pada awal tahun 2025. Perusahaan berhasil mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat melalui penguatan ekosistem wholesale dan penyaluran kredit berkelanjutan. Selain itu, transformasi digital menjadi fokus utama untuk memperluas akses layanan keuangan kepada masyarakat luas. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak serta partisipasi aktif dalam program pemerintah guna menciptakan inklusi keuangan secara lebih luas.
Dalam upaya mendukung perekonomian nasional, Bank Mandiri telah mencatat laba bersih sebesar Rp 13,20 triliun selama kuartal pertama 2025, meningkat 3,89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan bunga tumbuh signifikan hingga 11,51%, sementara pendapatan berbasis komisi melesat hingga 21,95%. Fokus pada pembiayaan sektor-sektor prospektif serta pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci kesuksesan perusahaan dalam menjaga kualitas aset yang tinggi, ditandai dengan NPL hanya 1,01%.
Komitmennya terhadap transformasi digital juga tercermin dari penggunaan platform Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri. Hingga Maret 2025, Livin’ by Mandiri memiliki lebih dari 30 juta pengguna aktif dengan frekuensi transaksi mencapai 1,1 miliar kali. Platform ini berhasil membantu peningkatan volume transaksi hingga Rp 1.070 triliun. Sementara itu, Kopra by Mandiri mencatatkan volume transaksi sebesar Rp 6.000 triliun, naik 23% secara tahunan. Langkah-langkah inovatif tersebut tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai pemimpin pasar dalam menyediakan layanan keuangan modern.
Lebih lanjut, pengembangan Livin’ Merchant, yang diluncurkan pada Juni 2023, turut mempercepat transformasi digital UMKM di seluruh wilayah Indonesia. Pada Maret 2025, jumlah pengguna terdaftar mencapai 2,6 juta, meningkat pesat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pengguna aktif bulanan hingga tiga kali lipat, yang menunjukkan adopsi cepat teknologi digital di kalangan usaha mikro dan kecil.
Melalui strategi yang komprehensif, Bank Mandiri berhasil memadukan inovasi teknologi dengan pelayanan tradisional untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat. Komitmen ini diperkuat oleh pencapaian rasio biaya terhadap pendapatan (CIR) yang stabil di level 38,2% di akhir Kuartal I 2025. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada pertumbuhan, tetapi juga pada efisiensi dan kualitas layanan.
Pencapaian Bank Mandiri di awal tahun 2025 menunjukkan langkah maju yang signifikan dalam mendukung perekonomian nasional. Melalui sinergi antara pembiayaan sektor produktif dan transformasi digital, perusahaan berhasil memperluas cakupan layanan keuangan kepada semua lapisan masyarakat. Keberhasilan ini bukan hanya cerminan dari performa keuangan yang solid, tetapi juga kontribusi besar terhadap inklusi keuangan di Indonesia. Dengan demikian, Bank Mandiri terus menegaskan perannya sebagai motor penggerak ekonomi nasional di era digital yang semakin dinamis.