Pengelolaan Gelora Bung Karno (GBK) resmi berada di bawah naungan Danantara, yang dipimpin oleh Rosan P. Roeslani sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI). Saat ini, pemanfaatan aset GBK dinilai masih terbatas dalam hal produktivitas dan nilai ekonomi. Untuk mengatasi hal tersebut, rencana evaluasi menyeluruh akan dilakukan guna meningkatkan potensi besar dari kompleks olahraga ikonik ini. Tujuan utamanya adalah menjadikan GBK sebagai simbol baru perkembangan ekonomi di Jakarta dan Indonesia secara keseluruhan.

Potensi GBK yang Akan Ditingkatkan

Dalam sebuah acara di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta pada Selasa (29/4/2025), Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, menyoroti pentingnya peningkatan manajemen GBK. Menurutnya, meskipun GBK memiliki aset yang sangat besar, pemanfaatan serta dampak ekonominya selama ini masih minim. Oleh karena itu, Danantara bertekad untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap pengelolaan saat ini guna meningkatkan nilai ekonomi GBK secara signifikan.

Dengan pendekatan profesional dan terpusat, Danantara berharap dapat membuka peluang baru bagi masyarakat luas. Transformasi ini dianggap sebagai tantangan besar yang harus dihadapi agar GBK tidak hanya menjadi pusat olahraga, tetapi juga ikon baru kemajuan Jakarta dan Indonesia. Langkah ini diyakini akan memberikan kontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam konteks pengembangan ekonomi, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memaksimalkan pemanfaatan aset negara. Evaluasi menyeluruh oleh Danantara bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan upaya serius untuk menciptakan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan strategi yang tepat, GBK bisa menjadi contoh bagaimana aset publik dapat dikelola dengan efisien dan menguntungkan semua pihak. Ini juga menjadi pelajaran penting tentang pentingnya perencanaan dan pengelolaan yang cerdas dalam membangun infrastruktur masa depan.