Dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan teknologi besar GOTO menunjukkan peningkatan signifikan dalam pendapatan bersihnya sebesar Rp4,23 triliun. Peningkatan ini mencapai 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, pengurangan beban biaya juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Total beban berkurang hingga 11,9%, menciptakan kondisi finansial yang lebih stabil.
Perubahan strategis dalam manajemen biaya membawa dampak positif pada laba rugi perusahaan. Rugi periode berjalan turun secara signifikan hingga 61%, dari Rp937 miliar menjadi Rp367 miliar. Angka ini menunjukkan kemajuan pesat GOTO dalam pencapaian target impas yang telah ditetapkan sebelumnya.
GOTO berhasil mengoptimalkan penggunaan sumber daya dengan memangkas beberapa komponen biaya secara signifikan. Penurunan terlihat jelas pada beban penjualan dan pemasaran, umum serta administrasi, dan operasional pendukung. Dengan langkah-langkah efisiensi ini, perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan meskipun tetap menghadapi tantangan eksternal.
Upaya efisiensi biaya dilakukan melalui evaluasi mendalam terhadap setiap aspek operasional. Beban penjualan dan pemasaran dikurangi sebesar 10,5%, dari Rp723 miliar menjadi Rp647 miliar. Sementara itu, beban umum dan administrasi dipangkas hingga 26,7%, yaitu dari Rp1,49 triliun menjadi Rp1,09 triliun. Selain itu, beban operasional dan biaya pendukung juga berkurang sebesar 9,5%, dari Rp248,74 miliar menjadi Rp225,14 miliar. Semua upaya ini memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan keseluruhan pendapatan bersih GOTO.
Berbagai inovasi dan strategi penghematan telah membawa GOTO menuju titik impas yang diharapkan. Perusahaan mencatat penurunan drastis pada rugi periode berjalan, dari Rp937 miliar menjadi hanya Rp367 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah transformasi internal telah membuahkan hasil sesuai rencana.
Kemajuan ini tidak hanya berlaku untuk kuartal awal saja, tetapi juga tercermin dari kinerja selama satu tahun penuh. Sejak akhir tahun lalu, GOTO telah mencapai EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar, melebihi target yang ditetapkan untuk tahun buku 2024. Prestasi ini menjadi tonggak penting bagi GOTO sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat posisi di pasar global. Melalui fokus pada efisiensi dan inovasi, perusahaan optimistis dapat mempertahankan momentum positif ini hingga masa mendatang.