PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat kinerja positif pada awal tahun fiskal 2025. Perusahaan berhasil meningkatkan laba bersih sebesar Rp 13,20 triliun selama kuartal pertama, naik dari angka Rp 12,70 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga dan komisi serta efektivitas strategi ekspansi nasional. Selain itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio nonperforming loan (NPL) yang rendah.
Pada awal tahun 2025, Bank Mandiri melaporkan peningkatan signifikan dalam berbagai indikator keuangan utamanya. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menyebut bahwa bank berhasil mempertahankan pertumbuhan kredit yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu faktor kunci keberhasilan ini adalah manajemen likuiditas yang cermat dan responsif terhadap dinamika pasar.
Dalam hal pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) juga menunjukkan tren positif dengan total mencapai Rp 1.749 triliun pada Maret 2025, meningkat 11,22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan deposito sebesar 18,9% secara tahunan, sementara dana murah atau current account savings account (CASA) tumbuh 8,62%. Rasio CASA per Maret 2024 masih stabil di angka 72,59%.
Kinerja intermediasi bank juga mengalami peningkatan signifikan. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp 1.672 triliun, naik 16,5% secara tahunan. Peningkatan ini membantu mendorong aset bank hingga mencapai Rp 2.463,66 triliun, meningkat 13,87% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, kualitas kredit tetap terjaga dengan NPL hanya sebesar 1,01%, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yaitu 2,18%.
Pendapatan berbasis komisi juga menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan laba. Bank Mandiri mencatat pendapatan komisi sebesar Rp 6,25 triliun, meningkat 21,95% secara tahunan. Hal ini mencerminkan upaya bank untuk memperluas layanan finansial kepada pelanggan di berbagai sektor.
Bank Mandiri menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas operasional sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif di seluruh Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan manajemen risiko yang baik, bank optimistis dapat mempertahankan tren positif ini sepanjang tahun fiskal 2025. Keberhasilan ini juga menunjukkan kemampuan bank dalam beradaptasi dengan dinamika ekonomi global dan domestik.