Perwira Tinggi TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, telah menciptakan sorotan baru dengan koleksi brevet militer yang mengesankan. Selain itu, ia juga memberikan klarifikasi terkait Undang-Undang TNI yang baru disahkan oleh DPR. Penjelasannya membantu menghilangkan kekhawatiran masyarakat tentang dampak UU tersebut pada lapangan kerja sipil. Dengan latar belakang pendidikan dan pelatihan internasional yang luas, Kristomei Sianturi memperkuat reputasi TNI di kancah global.
Kristomei Sianturi telah mengumpulkan berbagai brevet selama kariernya di TNI, mencerminkan kemampuan dan komitmennya dalam berbagai latihan militer domestik maupun internasional. Beberapa brevet ini diperoleh setelah melalui pelatihan bersama pasukan elit dari negara-negara seperti Jerman, Spanyol, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Brigjen TNI Kristomei Sianturi memberikan penjelasan penting terkait Pasal 47 Undang-Undang TNI yang baru disahkan oleh DPR. Menurutnya, pasal ini justru memperjelas batasan bagi perwira TNI untuk menduduki jabatan sipil, bukan memperlebar kesempatan mereka. Hal ini bertujuan untuk menjaga profesionalisme TNI sesuai dengan standar internasional.
Dalam konteks pengaturan baru ini, Kristomei Sianturi menekankan bahwa publik tidak perlu khawatir jika lapangan kerja semakin sempit akibat adanya UU TNI yang baru. Ia menyatakan bahwa pasal ini sebenarnya dirancang untuk memastikan bahwa TNI tetap fokus pada tugas utamanya, yaitu menjaga keamanan nasional. Dengan demikian, interpretasi bahwa UU TNI memperluas ruang lingkup pekerjaan sipil untuk perwira TNI adalah salah kaprah. Sebaliknya, UU ini menegaskan pentingnya pemisahan antara tugas militer dan sipil.
Disahkan pada 20 Maret 2025, UU TNI menjadi tonggak penting dalam reformasi institusi pertahanan Indonesia. Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Kristomei Sianturi, yang baru saja ditunjuk sebagai Kapuspen TNI pada 14 Maret 2025, memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi kepada publik tentang perkembangan terbaru dalam dunia pertahanan. Dengan pengalaman dan wawasannya, ia diprediksi akan mendapatkan promosi pangkat dari Brigjen ke Mayjen dalam waktu dekat.
Selain kontribusinya dalam bidang hukum pertahanan, Kristomei Sianturi juga dikenal dengan koleksi brevet militer yang mencengangkan. Setiap brevet merupakan simbol pencapaian setelah melalui serangkaian pelatihan ketat baik di dalam maupun luar negeri. Ini menunjukkan dedikasi dan komitmennya terhadap profesi militer.
Kristomei Sianturi memiliki berbagai brevet, mulai dari Brevet Kualifikasi Para Raider hingga Badge for Military Proficiency in Gold dari Jerman. Salah satu brevet paling istimewa adalah Brevet Free Fall, yang hanya diberikan kepada prajurit yang berhasil menyelesaikan kursus Terjun Bebas Militer (TBM). Selain itu, ia juga menerima Parachutist Badge dari militer Spanyol, Basic Parachutist Badge dari Malaysia dan Amerika Serikat. Penghargaan lainnya termasuk Pin Alumni Sesko TNI, Seskoad, dan Unhan, yang semuanya mencerminkan upaya konsisten Kristomei dalam meningkatkan kemampuan strategis dan manajerialnya.
Bervariasi dan beragamnya brevet yang dimiliki Kapuspen TNI ini menunjukkan betapa luasnya pengalaman internasionalnya. Latihan-latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan fisik dan mentalnya, tetapi juga memperluas jaringan profesional dengan pasukan militer dari berbagai negara. Dengan demikian, Kristomei Sianturi tidak hanya menjadi contoh teladan bagi anggota TNI, tetapi juga ikon pertahanan Indonesia yang dihormati di tingkat global.