Pada awal tahun 2025, Indonesia mencatat sejumlah pencapaian signifikan dalam hal investasi. Rosan P. Roeslani, sebagai Menteri Investasi dan Kepala BKPM, mengungkapkan kontribusi utama dari beberapa sektor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Data ini disampaikan melalui program Closing Bell di CNBC Indonesia pada Kamis, memberikan gambaran menyeluruh tentang arah pengembangan industri di masa mendatang.
Dalam laporan terbaru, Rosan P. Roeslani menyoroti pentingnya berbagai sektor dalam mendorong investasi Indonesia. Di kuartal pertama tahun 2025, sektor manufaktur modern menjadi salah satu penyumbang terbesar, dengan kebijakan pemerintah yang mendukung inovasi teknologi serta pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, infrastruktur juga menunjukkan peningkatan pesat, berkat adanya proyek-proyek strategis di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Di tengah dinamika global, upaya hilirisasi terus dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal. Program Closing Bell yang tayang pada tanggal 24 April 2025 memberikan wawasan lebih lanjut mengenai strategi pemerintah dalam menjaga daya saing Indonesia di panggung internasional.
Berlokasi di Jakarta, pusat kebijakan ekonomi ini menjadi sorotan bagi para pelaku usaha, baik domestik maupun asing, untuk mengetahui langkah-langkah konkret yang diambil guna memperkuat fondasi ekonomi nasional.
Dengan dukungan regulasi yang jelas dan lingkungan bisnis yang kondusif, Indonesia berpotensi menjadi tujuan investasi yang semakin menarik di masa depan.
Pemberitaan ini membuka mata kita akan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam menciptakan ekosistem investasi yang kuat. Dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti manufaktur dan infrastruktur, Indonesia dapat mempercepat transformasi ekonominya menuju era digital yang lebih inklusif. Hal ini juga menunjukkan bahwa komitmen terhadap pembangunan jangka panjang adalah kunci untuk mencapai kemakmuran bersama.