PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), bagian dari Grup Bakrie, mencatat penurunan signifikan pada laba bersih sebesar 84% secara tahunan pada kuartal pertama tahun 2025. Penyebab utamanya adalah kenaikan harga pokok penjualan dan fluktuasi kurs dolar Amerika terhadap rupiah. Meskipun pendapatan bersih perusahaan meningkat tipis sebesar 6%, sektor otomotif nasional masih menghadapi tantangan pemulihan. Akan tetapi, upaya ekspansi melalui pembangunan fasilitas perakitan kendaraan listrik di Magelang memberikan harapan baru untuk memperkuat kapasitas produksi kendaraan rendah emisi.
Pada awal tahun ini, tepatnya Maret 2025, total aset VKTR tumbuh menjadi Rp1,6 triliun, meskipun liabilitas juga naik seiring dengan peningkatan utang guna mendukung modal kerja. Dalam strategi diversifikasi, perusahaan berhasil menjual forklift listrik ke sektor swasta serta menyelesaikan negosiasi pengiriman 80 unit bus listrik kepada Perum DAMRI untuk Transjakarta.
Di Kota Magelang, Jawa Tengah, VKTR telah menyelesaikan fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia. Fasilitas ini dirancang untuk memproduksi bus listrik yang memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%. Kolaborasi karoseri dengan Laksana juga telah dimulai, dengan 20 unit bus listrik CKD VKTR yang resmi dioperasikan oleh Sinarjaya untuk layanan Transjakarta.
Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono, menyatakan bahwa langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas jejak bisnis perusahaan, tetapi juga sebagai bentuk komitmen terhadap solusi transportasi publik yang ramah lingkungan.
Sebagai pusat produksi kendaraan listrik regional, Indonesia semakin menunjukkan potensinya dalam mendorong elektrifikasi transportasi publik dan percepatan adopsi teknologi rendah emisi.
Dari perspektif seorang jurnalis, inisiatif VKTR merupakan contoh nyata bagaimana perusahaan besar dapat menggabungkan antara keuntungan bisnis dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui investasi dalam infrastruktur berkelanjutan, seperti fasilitas perakitan CKD di Magelang, VKTR tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai pelaku global di industri kendaraan listrik, tetapi juga membuka peluang pekerjaan lokal dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja domestik. Ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah, perusahaan swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan visi transformasi energi yang lebih hijau.