Kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) tengah menghadapi tantangan serius akibat berkurangnya jumlah wisatawan dari luar negeri. Data resmi menunjukkan adanya penurunan signifikan dalam kedatangan turis asing ke negara tersebut, yang dapat berdampak besar pada pendapatan nasional di masa depan. Pada bulan Maret tercatat penurunan sebesar hampir 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Situasi ini semakin memperparah proyeksi risiko resesi ekonomi yang sudah mulai terlihat.

Perubahan perilaku konsumen internasional menjadi salah satu faktor utama dalam masalah ini. Banyak warga negara asing yang memutuskan untuk membatalkan rencana kunjungan mereka ke AS karena ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global. Sebagai contoh, Curtis Allen, seorang videografer dari Kanada, memilih untuk tidak melanjutkan liburannya di Oregon dan beralih ke destinasi lokal di British Columbia. Selain itu, Allen juga mengambil langkah-langkah lain seperti membatalkan layanan streaming asal AS dan menghindari produk-produk impor dari sana. Sikap ini mencerminkan bagaimana kebijakan politik tertentu dapat memengaruhi perekonomian secara luas.

Dengan tingginya pengeluaran turis internasional di AS yang mencapai USD254 miliar pada tahun lalu, sektor pariwisata telah menjadi salah satu penyokong utama pertumbuhan ekonomi. Meskipun proyeksi awal menunjukkan harapan positif untuk tahun-tahun mendatang, situasi saat ini memberikan indikasi bahwa target tersebut sulit dicapai. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antarnegara dalam menciptakan iklim perdagangan dan pariwisata yang kondusif. Dengan pendekatan diplomasi yang lebih terbuka dan sikap saling menghormati, setiap negara dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan menguntungkan bagi semua pihak.