Pasar
Penemuan Intan Raksasa yang Mengubah Nasib Seorang Petani
2025-03-09

Sebuah penemuan harta karun di Kalimantan Selatan pada tahun 1965 mengubah nasib seorang petani dan empat rekannya. Mereka menemukan intan berukuran besar, namun tak dapat menikmati hasilnya karena pemerintah setempat mengambil alih temuan tersebut. Meskipun ada janji untuk membalas jasa mereka, para penemu tidak mendapatkan keadilan yang mereka harapkan.

Momennya Penemuan Intan Bersejarah

Pada akhir Agustus 1965, sebuah desa di Kalimantan Selatan menjadi pusat perhatian setelah Mat Sam dan timnya menemukan batu mulia luar biasa. Batu ini memiliki warna unik dengan nilai ekonomis tinggi. Ukurannya ternyata jauh lebih besar dari perkiraan awal, mencapai hampir 170 karat. Hal ini membuatnya menjadi salah satu intan terbesar dalam sejarah.

Batu mulia tersebut ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok petani lokal. Warna biru kemerahan yang indah membuat batu ini sangat istimewa. Nilainya diperkirakan sangat tinggi, bahkan hampir setara dengan berlian Koh-i-Noor yang terkenal. Penemuan ini mengejutkan masyarakat dan menarik perhatian pemerintah daerah. Sayangnya, petani-petani ini tidak bisa merasakan manfaat langsung dari penemuan mereka sendiri.

Kisah Keadilan yang Tak Tuntas

Setelah pengambilalihan oleh otoritas, nasib para penemu menjadi sulit. Janji-janji yang dibuat pemerintah tidak terealisasi, dan hidup mereka tetap berada dalam kemiskinan. Situasi ini memicu protes dan aspirasi yang disampaikan kepada otoritas tertinggi.

Batu mulia tersebut dikirim ke ibu kota dan diserahkan kepada presiden saat itu. Meskipun ada janji untuk memberikan kompensasi dan hadiah kepada para penemu, termasuk kesempatan berhaji gratis, hal ini tidak pernah terwujud. Hidup mereka tetap melarat, sementara batu mulia tersebut dinilai mencapai triliunan rupiah jika dikonversi ke nilai modern. Para penemu akhirnya menyampaikan aspirasi mereka kepada pihak berwenang, namun catatan sejarah tidak mencatat apakah mereka mendapatkan keadilan yang diharapkan.

more stories
See more